Eri Suherman, Selama 28 Tahun jadi Pendonor Darah

EKY PRIMA ENDO—Kabupaten Sijunjung
Eri Suherman merupakan salah seorang ASN dilingkung Pemkab Sijunjung, kini menjabat Kabid Teknologi Informatika pada Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung. Ia rutin melakukan donor darah semenjak tahun 1992 silam. Tepatnya sudah 28 tahun lamanya ia menyumbangkan darah kepada orang lain. Donor darah sudah menjadi kebutuhan baginya, terutama untuk menjaga kesehatan tubuh. Dalam setahun ia bisa melakukan donor darah sebanyak 3 hingga 4 kali, rutin satu kali dalam tiga bulan.

Eri Suherman mengisahkan awal mula aksi donor darah yang ia lakukan pada tahun 1992 silam. Berawal dari membantu orang yang kekurangan darah akibat kecelakaan, hingga menumbuhkan rasa kekeluargaan dan tali persaudaraan. “Saat itu ada orang yang membutuhkan darah golongan O pasca mengalami kecelakaan. Kebetulan darah saya O, dan minta bantuan kepada saya. Saya sanggupi karena rasa ingin menolong, meskipun itu pertama kali saya donor darah,” tutur Eri Suherman, Senin (13/7).

Setelah itu, orang yang dibantunya mengalami kesembuhan hingga terjalin rasa persaudaraan dan silaturahmi yang kuat. “Saya pun merasa senang karena bisa membantu orang lain. Semenjak itu rasa persaudaraan dan silaturahmi terjalin. Disisi lain, setelah saya melakukan donor darah kondisi badan pun terasa bugar. Sehingga memotivasi saya untuk rutin melakukan donor darah setiap tahunnya sampai sekarang,” sebut Eri.

Baginya tubuh merupakan sebuah titipan, termasuk darah yang didonorkan. “Darah itukan bukan punya kita. Badan ini juga titipan yang Kuasa, jadi ada kepuasan bagi saya jika bisa membantu orang yang membutuhkan. Seolah terbayang orang yang menggunakan darah kita menjadi keluarga. Berkahnya, Alhamdulillah tubuh saya sehat. Jarang sekali sakit, sangat jarang,” ujar Eri.

Dijelaskannya, dari jumlah yang terhitung sebanyak 92 kali tersebut ada diantaranya yang tidak tercatat. Namun itu bukanlah persoalan, karena mendonorkan darah ia tidak pernah menerima imbalan apapun. “Itu jumlah yang tercatat. Dulu buku catatan donor saya pernah hilang, selain itu saya juga sering donor mandiri meski tidak ada kegiatan sosial donor darah, karena sudah kebutuhan bagi tubuh saya. Saya pun tidak pernah menghitungnya,” kata Eri.

Jika dikalkukasikan, sekitar 25 hingga 30 liter darah telah didonorkan Eri Suherman. Jika sudah tiba waktu untuk donor, tubuhnya akan memberikan respon. “Jadi kalau sudah datang waktunya badan saya akan terasa berat dan sesak. Itu tandanya waktu untuk donor darah. Biasanya satu kali dalam tiga bulan,” jelas Eri.

Dirinya pernah menjadi pendonor tetap di Solok dan Sawahlunto namun, semenjak RSUD Sijunjung berdiri, ia pun tercatat sebagai pendonor darah tetap di Sijunjung. “Kadang orang dari PMI dan RSUD juga sering mengingatkan kalau waktunya donor darah sudah tiba. Jika tidak saya yang datang langsung untuk donor,” papar Eri.

Menurutnya, donor darah itu memiliki banyak manfaat. Badan menjadi sehat dan bugar. “Bahkan saya tidak ada pantangan makanan hingga kini. Mau makan jeroan, lemak atau yang mengandung kolesterol tidak ada masalah. Saya juga rutin olahraga dan beraktifitas untuk mengeluarkan keringat. Yang penting pola istirahat terjaga,” jelas Eri.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sijunjung, Zefnihan AP MSi didampingi Sekretaris PMI, dr.Edwin Suprayogi MKes. menyerahkan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada pendonor darah pada peringatan hari donor darah sedunia pada beberapa waktu lalu.

“Kami atas nama PMI Cabang Sijunjung mengucapkan terimakasih kepada para pendonor yang telah berpartisipasi pada kegiatan kemanusiaan donor darah. Semoga darah yang  disumbangkan dapat membantu orang yang membutuhkan dan menjadi amal ibadah,” tutur Ketua PMI Sijunjung, Zefnihan. (*)

Exit mobile version