Pasar Pabukoan Tidak Difasilitasi

SAWAHLUNTO, METRO
Mengantisipasi terjadinya kerumunan dalam masa PSBB, pada Ramadhan tahun 1441 H, Pemko sengaja tidak memfasilitasi tempat untuk aktivitas Pasar Pabukoan. Namun, tetap mengizinkan pedagang kuliner berdagang dari kedai ataupun rumah masing-masing.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Sawahlunto Drs.Marwan mengatakan, meski Pasa Pabukoan tidak difasilitasi dalam masa darurat corona ini. Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan strategi pemasaran online, seperti yang sedang trend saat ini.

“Sudah banyak pelaku usaha kita yang tetap bisa mendapat penghasilan dengan marketing melalui media sosial. Cara ini juga meminimalisir kemungkinan penularan covid kepada pedagang,” ujar Marwan.

Selain mendorong marketing online, pihaknya juga telah menekankan wajib masker kepada pedagang, baik di pasar maupun di kedai-kedai. Namun ia mengakui, kesadaran untuk memakai masker di kalangan pedagang masih rendah. “Banyak yang hanya menggantung masker di leher,” ujar Marwan.

Terkait solusi bagi usaha UMKM yang lesu terdampak Covid -19, Kepala Dinas Perindagkop Kota Sawahlunto mengatakan, Pemko telah membantu sekitar 75 UMKM mendapatkan bantuan Kartu Prakerja.

Marwan mengakui jumlah ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah UMKM se Sawahlunto yang terdampak Covid -19. “Banyak pelaku UMKM kita yang belum melek IT, tidak punya akun e-mail sebagai syarat pendaftaran. Ini yang menjadi kendala saat ini,” ujar Marwan.

Selain membantu UMKM mendapatkan Kartu Prakerja, pihaknya juga tengah menggeser anggaran untuk program Bantuan sembako khusus bagi UMKM yang terdampak Covid -19. “Kita sudah mendata, dan bantuan ini akan diberikan kepada pelaku UMKM yang belum mendapat bantuan dari bantuan sosial lainnya,” ujar Marwan. (cr2)

Exit mobile version