Pemko Sawahlunto Terapkan Sistem Pengawasan Ketat

SAWAHLUNTO, METRO
Kota Sawahlunto berada pada titik rawan serangan Corona Virus Desease-2019 (Covid-19).  Karena pintu masuk virus masih terbuka lebar. Meski demikian masih ada Aparatur Sipil Negara (ASN) lintas sektoral yang berdinas di Kota Sawahlunto bolak-balik tiap hari dari wilayah zona merah. Permasalahan ini sudah menjadi bahan pembicaraan Unsur Forkopimda dan OPD terkait di Kota Warisan Dunia ini.

Walikota Sawahlunto Deri Asta Rangkayo Mudo Dirajo, Jumat (17/4)  mengakui permasalahan ini sudah menjadi topik utama dalam upaya percepatan langkah-langkah pembatasan dan   penanggulangan penyebaran Covid-19.

Ketika diminta penjelasan tentang ASN dan Instansi Lintas Sektoral yang pegawainya tiap hari bolak-balik dari wilayah zona merah ke Kota Sawahlunto, Rangkayo Mudo Dirajo menyatakan keberatan menyebutkan instansinya. “Tak etis menyebutkan identitas dan inisialnya. Tapi yang pasti informasi itu ada dan benar. Jika kondisi ini dibiarkan, posisi Kota Sawahlunto sangat rawan dalam menghadapi serangan Covid-19,” tegas Deri Asta.

Menyikapi situasi ini, Walikota menegaskan, dipintu masuk Kota Sawahlunto akan diberlakukan Sistim Pengawasan Ketat, Teliti dan Selektif. Maksudnya , ASN yang bertugas di Kota Sawah-lunto, selama masih ada serangan dan mewabahnya Covid-19, harus tinggal dan berdomisili di Kota Sawahlunto. Jika tidak mau, diminta instansi tempat ASN itu bertugas agar meliburkan atau memberikan cuti ASN bersangkutan sampai selesainya program pengentasan Covid-19. Peraturan ini juga berlaku bagi para perantau yang nekad pulang kampung.

“Perantau ini wajib melakukan karantina dan isolasi mandiri di rumah masing-masing  selama 14 hari pertama terhitung mulai memasuki Kota Sawahlunto dan kesehatannya akan dipantau terus sampai batas waktu yang ditetapkan,” kata Deri Asta

Kerisauan yang sedang menjadi beban pemikiran Walikota ini, sebenarnya juga menjadi beban analisis serta pemberdayaan bagi unsur Forkopimda dan OPD terkait. Kejari Sawahlunto Khunaifi Alhumami SH, MH mengingatkan tentang daya serang Covid-19ini semakin hari semakin menggelora. Untuk memutus mata rantai penyebarannya mesti ada strategi pengendaliannya. Misalnya, mematuhi segala bentuk anjuran dan protokol kesehatan dengan patuh yang dilandasi rasa tanggungjawab dan tidak merasa ada paksaan.

Strategi lain, siapa pun yang memasuki wilayah Kota Sawahlunto harus menerima perlakuan yang sama dicheck dulu kesehatannya secara teliti.

“Jika karena alasan keselamatan masyarakat kehadirannya di tolak memasuki Kota Sawahlunto, silahkan balik kanan meninggalkan wilayah ini,” kata Khunaifi.

Ketua DPRD Kota Sawahlunto Hj Eka Wahyu SE mengatkan, masalah hubungan sosial kemasyarakatan yang selalu beradaptasi, pembatasan berkumpul dan kontak langsung antara satu dengan yang lainnya, bukanlah pekerjaan yang mudah dan ringan untuk dilaksanakan.

“Tapi semua pihak mesti menyadari dan siap menghadapi dengan tetap bersikap tanggap,  tangguh dan tangkas sesuai kapasitas masing-masing. Adanya ASN dari wilayah zona merah yang bolak-balik ke Kota Sawahlunto dan kemungkinan pulang kampungnya perantau dalam menyambut Ramadhan dan Idulfitri menjadi pemicu lahirnya konsep pengawasan yang lebih fleksibel, lentur dan terkendali,” kata Eka Wahyu. (*/cr2)

Exit mobile version