SAWAHLUNTO, METRO–Sejumlah anggota Balai Wartawan Kota Sawahlunto (BWKS) menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepengurusan BWKS yang dinilai telah kehilangan arah dan aktivitas. Organisasi yang sebelumnya aktif kini dinyatakan dalam kondisi mati suri oleh para anggotanya sendiri.
BWKS yang awalnya dibentuk dengan struktur lengkap—dipimpin oleh Adek Rossyie Mukhri sebagai Ketua, Riswan Idris sebagai Sekretaris, dan Drs. Djasrizal (Can) sebagai Bendahara—kini dinilai kehilangan ruh kepemimpinan setelah mengalami pergantian ketua yang dilakukan tanpa musyawarah menyeluruh.
Sekretaris BWKS, Riswan Idris, menyebut bahwa proses penunjukan ketua baru belakangan ini hanya sebatas formalitas yang dijalankan oleh segelintir orang, tanpa melibatkan mayoritas anggota. “Inilah yang membuat keberadaan BWKS semakin tenggelam dan tak lagi punya kegiatan yang berarti,” ujarnya.
Dalam kondisi tersebut, para anggota mengingatkan masyarakat dan berbagai pihak, termasuk Pemko, BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta di Sawahlunto, untuk berhati-hati terhadap proposal atau permintaan dana yang mengatasnamakan BWKS atau komunitas wartawan.
“Kami tegaskan, apabila ada oknum yang membawa-bawa nama BWKS demi kepentingan pribadi atau kelompok kecil, terutama dalam pengajuan proposal kegiatan, maka itu di luar tanggung jawab kami,” tegas Riswan Idris.
Dikatakan Riswan Idris, bahwa mereka juga meminta agar pihak-pihak yang menerima proposal serupa untuk mengecek legalitas dan keabsahan kepengurusan BWKS yang bersangkutan, serta memastikan bahwa tujuan penggalangan dana benar-benar sesuai dengan visi organisasi.