“Kami sudah ke lapangan dan sudah ditangani. Untuk yg kena gigitan (3 orang ) sudah langsung di VAR (divaksin) di Puskesmas Sungai Durian . `Anjing sudah di bunuh dan malam ini langsung dibawa ke balai veteriner Bukittinggi untuk memastikan apakah memang rabies atau tidak (efektif dapat terdeteksi dibawah 8 jam setelah kematian. Ada 2 orang petugas dari dinas ke labor di Balai veteriner Bukitinggi),” ujarnya.
Ditambahkan Heni Purwaningsih lebih lanjut, sat ini kami sudah melakukan antisipasi rabies dengan vaksin ke hewan pembawa rabies (anjing, kucing, dan pengendalian rabies dgn pengurangan populasi (eliminasi), namun saat ini pelaksanaan eliminasi banyak menghadapi kendala diantaranya peracunan (menggodok) tidak diperbolehkan lagi.
Kegiatan pembatasan populasi dilakukan dengan lengkap dengan perangkap (jaring) sehingga sudah dilakukan pun masih kurang efektif, selain itu kami menyampaikan dan menyarankan ke masyarakat baik
“Melalui KIE (komunikasi Informasi dan Edukasi) dan media sosial, massa serta terakhir melalui Surat Edaran Pj Wali Kota, untuk sampaikan ke masyarakat untuk mengantisipasi pengendalian dan penularan Rabies ini,” rincinya.
Heni Purwaningsih juga memastikan kedepannya kondisi Kota Sawahlunto aman dan terkendali. “Insyaallah berkat dukungan semua pihak dan instansi terkait serta warga, dapat atasi segera mungkin. Jangan khawatir Kota Sawahlunto aman masyarakat boleh beraktifitas seperti biasa,” pungkasnya. (pin)




















