SAWAHLUNTO, METRO–Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto Dedi Wandra menyampaikan kendati kerukunan inter dan antar umat beragama tidak ada masalah namun tetap diwaspadai. Hal itu Ia jelaskan pada rapat evaluasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Selasa (31/12).
“Internal FKUB pelihara kekompakan dan inovasi membuat program ke depan,” ujarnya di Aula Kemenag Sawahlunto.
Menyikapi hasil studi tiru yang dilaksanakan belum lama ini, Dedi berharap bisa meyakinkan pemerintah daerah maupun legislatif agar memperkuat secara regulasi keberadaan FKUB.
Sementara Kepala Kesbang Kota Sawahlunto Yulianti menyarankan, sosialisasi FKUB tahun 2025 lebih diarahkan kepada remaja dan pemuda agar mereka tidak terpengaruh dengan isu-isu negatif dan juga memahami moderasi beragama. “Mereka perlu kita sentuh, buat iven” kata Yulianti.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Sawahlunto Adi Muaris dalam sambutannya menyinggung perlunya melengkapi personil organisasi karena kondisi kini ada yang sudah meninggal serta mengundurkan diri.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sawahlunto, Fadhli Rifenta mengingatkan, pengurus masjid/musalla yang mengundang mubaligh dari luar daerah agar benar-benar selektif.
“Kita tidak ingin,setelah ceramah atau khutbah, menimbulkan masalah yang ujungnya kita juga menyelesaikan, sebutnya”.
Selain itu pun diperbincangkan pengaturan pengeras suara bagi rumah ibadah berdekatan. (pin)
Komentar