SAWAHLUNTO, METRO–Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto, H. Dedi Wandra, bersama Kasi Bimas Islam, Zulfahmi menghadiri sosialisasi Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM) yang diselenggarakan di Aula Kantor Kejaksaan Negeri Sawahlunto.
Hadir dalam kegiatan Kejari Sawahlunto Andreas D’orney, Kepala Seksi Intelijen, Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Dukcapil, Kesbangpol, Kasat Intel Polres Kota Sawahlunto, perwakilan Badan Intelijen Daerah, camat, Kepala KUA, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sawahlunto.
Kepala Kejaksaan Negeri Sawahlunto, Andreas D’orney, membuka acara dengan menekankan pentingnya sinergi lintas instansi dan masyarakat untuk mencegah penyimpangan dalam aliran kepercayaan.
“Kita harus kompak, semua lintas instansi dan masyarakat. Mulai dari hal kecil, mari kita bahas dan diskusikan bersama. Kami juga membutuhkan masukan untuk mendukung tugas dan fungsi PAKEM.” ujarnya
Sosialisasi ini bertujuan untuk membangun koordinasi dan kerja sama antara pemerintah, organisasi keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah potensi konflik dan penyimpangan kepercayaan yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kankemenag Kota Sawahlunto, H. Dedi Wandra, memaparkan materi mengenai strategi bersama dalam penanganan dan pencegahan dini konflik keagamaan. Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu konflik antarumat beragama, di antaranya politik identitas, kurangnya edukasi, serta perbedaan keyakinan yang tidak dikelola dengan baik.
“Edukasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan, dan komunikasi lintas agama harus lebih intensif. Dengan begitu, kita dapat meminimalkan risiko konflik yang berawal dari kesalahpahaman,” pungkas Dedi.(pin)
Komentar