SAWAHLUNTO, METRO–Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sawahlunto bulan depan tepatnya September 2024 akan menaikkan tarif air Rp. 200 m/ kubik. Direktur PDAM Sawahlunto Jurmadilzon, ST dalam Sosialisasi Penyesuaian Tarif Air Minum PDAM Sawahlunto menjelaskan kepada perwakilan dari Camat dan Desa/Kelurahan yang hadir di Hotel Khas Ombilin,Kamis (9/8).
Sebagai suatu cara untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat imbuhnya, Dengan menaikkan tarif sebesar Rp. 200 m/kubik dampaknya sangat besar terhadap pelayanan.
Sebagai contoh misalnya ada suatu wilayah yang butuh pemasangan koneksi baru dan bisa tercover dengan biaya PDAM sendiri. Seperti pipa dari Kandi yang pipa tertier sebagai penghubung ke pelanggan atau penyuply air belum ada maka bisa dibantu dari biaya PDAM sendiri.
Dan saat ini juga PDAM Sawahlunto merencanakan akan memperbaiki pompa di Rantih yang sudah rusak atau membeli pompa yang baru, itukan butuh dana dan saat ini kondisi PDAM sedang sulit maka dengan menaikkan tarif merupakan solusi cepat untuk membuat situasi yang baik.
Diperhatikan melalui data yang tercatat ada sekitar 9000 data pelanggan PDAM di Sawahlunto. Tambahan kenaikan tarif Rp 200 m/kubik semoga bisa meningkatkan pelayanan hingga sampai kerumah-rumah pelanggan.
“Dalam perhitungan anggaran, kebutuhan pompa di Rantih dua lagi hingga pengaturan air bisa optimal. Idealnya untuk operasi digunakan pompa tiga, namun karena dua yang rusak hanya satu pompa yang beroperasi. Tapi diusahakan kita beli pompa baru untuk memenuhi kapasitas air di bak penampungan Kayu Gadang, anggaran satu pompa nya Rp. 2,5 miliar,” ujarnya.
Sumber air PDAM Sawahlunto untuk penampungan bak di Kayu Gadang itu berasal dari Rantih dan Sumpahan. Namun untuk Sumpahan sampai saat ini debit air nol kosong, sedangkan kondisi embung Sumpahan memprihatinkan.
“Tapi sampai saat ini belum ada serah terima dengan PDAM Sawahlunto dari PUPR Propinsi sudah 5 tahun. Meskipun embung sudah ada jaringan tertier sudah ada juga tapi karena belum serah terima belum bisa ditindak lanjuti oleh PDAM Sawahlunto. Sehingga kapasitas air di bak Kayu Gadang tidak mencukupi untuk dialirkan ke pelanggan yang berada di daerah ketinggian,” keluhnya. (pin)