Semoga Kekayaan budaya yang kita miliki ini menjadi daya tarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.
“Tetap pertahankan dan lestarikan budaya ini smpai generasi mendatang,”pesannya.
“Generasi muda, milenial kita wajib kita libatkan, sehingga mereka jadi tahu dan kenal dengan budayanya sendiri, “Jika generasi muda millenial kita paham dan tahu budaya ‘Bantai Adat’ ini, Insya Allah akan terus lestari,” katanya.
Niniak mamak S. Datuak Sumu Rajo menjelaskan kegiatan ini sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang, jelang datangnya bulan puasa setiap tahunnya. Tradisi ini merupakan adat budaya,’’ kata dia.
Selain itu, Bantai Adat ini sebagai wujud rasa kegembiraan masyarakat setempat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
“Daging yang diperoleh dengan cara membeli pada trasisi membantai kerbau ini akan digunakan sebagai bekal selama menjalankan ibadah puasa, baik untuk sahur maupun berbuka puasa,”jelasnya. (ndo)