Mahasiswa hari ini menurutnya harus berfikir progresif, kritis, dan berwawasan luas. “GMNI ini wadah nasionalis yang kita harus berfikir progresif, kritis, dan berwawasan luas dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan Marhaenisme itu sendiri,” ujar mantan Kakan Kesbangpol itu.
Ia berpesan setelah kegiatan PPAB tersebut akan muncul kader-kader nasionalis di kampus yang ada di Kabupaten Sijunjung. “Kami berharap para mahasiswa yang tergabung di GMNI mampu menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya,” tukasnya.
Sementara, Ketua GMNI Sijunjung, Wira Dika Orizha Piliang menyebutkan bahwa PPAB ini adalah langkah awal yang dilakukan dalam pergerakkan GMNI.
“Perjuangan ini jangan sampai mati di sini, karena kita harus sadar bahwa GMNI itu adalah organisasi kader yang independen. Dan juga saya mengharapkan agar anggota GMNI dapat berdinamika dengan baik agar siap untuk bertarung dengan zaman yang sangat dinamis ini,” ungkap Bung Dika.
Dikatakannya, PPAB ini diikuti oleh peserta yang ingin menjadi kader GMNI. “PPAB akan berfungsi sebagai proses pengenalan tentang asas, tujuan,motto GMNI dan materi dasar ke-GMNIan,” tuturnya.
Dijelaskan Dika, GMNI adalah organisasi gerakan yang bergerak dalam memperjuangkan kaum marhaen dengan ideologinya marhaenisme. “GMNI sendiri tidak berafeliasi dengan partai politik yang artinya GMNI bersikap independen,” tutupnya. Hadir kesempatan itu, Unsur Forkopimda Kabupaten Sijunjung dan tamu undangan lainnya. (ndo)