SAWAHLUNTO, METRO–Penjabat (PJ) Walikota Sawahlunto Zefnihan sangat mengapresiasi pelatihan Dasar Mine Rescue dan Tim Tanggapan Darurat Tambang Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung. Hal itu diucapkan saat penutupan Pelatihan tersebut di aula BDTBT, Kamis (16/11).
Zefnihan mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya diklat ini. Potensi tambang di Sawahlunto dan Sijunjung masih besar namun dibaliknya juga besarnya potensi bencana atau kecelakaan. Apa saja menu diklat Tamda (Tambang Dalam) dikuatkan dengan legalitas MoU agar seluruh aktivitas tambang di Indonesia bisa dilakukan di BDTBT Sungai Durian, sehingga keberadaan instansi ini bermanfaat besar bagi masyarakat sekitar.
Direktur Tekhnik Minerba Kementrian ESDM Juga beterimakasih kepada pemegang IUP yang telah berkomitmen membentuk tim mine rescue. “Sama-sama menjaga peristiwa kelabu tidak terjadi lagi
Bisa berkembang menjadi tim siaga bencana embrio untuk membentuk kemampuan komplit bagi tim mine rescue. Tim mine rescue saat ini belum tertata, masih banyak Perkerjaan Rumah yang akan dilakukan untuk membentuk tim solid. Meski kecelakaan di tambang ilegal tetapi atas rasa kemanusian tim mine rescue harus punya empati untuk melakukan penyelamatan,” ucapnya.
Perwakilan pemegang IUP H. Jaswandi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa percepatan penanggulangan bencana dan kecelakaan tambang. Tim rescue terpadu mendapat dukungan seluruh pemegang IUP. Peserta diklat 10 orang Nal, AIC, Dasrat, Miyor, Tahiti Coal, CBP, SPN. Ada 6 (enam) materi pembelajaran, untuk 10 peserta berhak mendapat sertifikat. Ini adalah angkatan pertama pelatihan Dasar Mine Rescue. (pin)