“Acara SISSCA diadakan sengaja malam hari dengan full lighting yang menarik, juga agar para peserta dan penonton tidak kepanasan dan menikmati SISSCA Sawahlunto dengan nyaman. Sehingga para penonton dan wisatawan yang datang betah untuk lebih mengenal suasana kota tua Heritage Unesco Sawahlunto di malam hari. Diharapkan kedepannya akan sering mengunjungi kota Sawahlunto dengan membawa kerabatnya,” ujar Adriyusman.
Special Performance kata Adriyusman hadir Darak Badarak sebaga pemenang juara kedua di Indonesia Got talent asal Pariaman propinsi Sumatera Barat. “ Minggu pukul 10.30 wib Darak Badarak menghadirkan keunikan gabungan musikalitas dan tari di Lapangan Segitiga Sawahlunto untuk menghibur warga Sawahlunto,” tuturnya.
Disebutkan, SISSCA selain ajang pengenalan songket sebagai budaya warisan tak benda, juga membudayakan songket dalam kehidupan sehari-hari. Dimana songket merupakan pakaian nenek moyang warga Sawahlunto zaman dulunya. Generasi muda bisa mengabdikannya dalam berbagai segi kehidupan, baik itu berupa kreatifitas songket dan turunannya, memakai dalam acara-acara besar dan memahami budaya dan sejarah yang tersimpan dalam songket. “Jadikan lah momen SISSCA ini untuk memperkenalkan keberagaman budaya tradisional Sawahlunto Heritage Unesco kepada masyarakat luar dan wisatawan mancanegara, agar berduyun-duyun datang kesini,” pungkasnya. (pin)