Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), Gelar Seminar Pengelolaan Kota Pusaka

SAWAHLUNTO, METRO–Ketua Presidium JKPI yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Sa­wahlunto, Sabtu (17/9) me­nye­but seminar itu mengambil tema ‘’Langkah Strategis Menghadapi Persaingan Global di Era Pasca Pandemi COVID-19 Bagi Kota Pusaka’.

“Hari ini kita melaksanakan seminar kota pusaka di kota tua yang sangat istimewa dan telah mendapat pe­ngakuan UNESCO sebagai kota warisan dunia atau world heritage yaitu Kota Sawahlunto. Seminar ini telah menjadi wadah kita sa­ling berbagi inpirasi dan refe­rensi dalam mengelola kota pusaka,” kata Bima Arya.

Wali Kota Bima Arya mengatakan mengelola kota pusaka pasti memberikan keuntungan atau dampak ekonomi, namun tidak dalam waktu yang singkat karena ada tahapan atau proses yang harus dijalani.

“Salah satu unsur yang paling kuat dalam menjaga kota pusaka adalah karakter. Nah, menumbuhkan dan mengembangkan ka­rakter ini butuh kesabaran, karena itu keuntungan yang bisa kita ambil dari menjaga kota pusaka ini butuh sekian tahun dulu, istilahnya ditanam dulu nanti ba­ru bisa dipanen buahnya,” kata Bima Arya.

Direktur Eksekutif JKPI Asfarinal merinci seminar itu diselenggarakan dengan lima orang pembicara yaitu Ketua Presidium JKPI/Wali Kota Bogor Bima Arya Sugianto, Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, Staff Ahli Menteri PUPR Dadang Rukmana, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Wawan Gunawan dan Manager George Town Heritage Malaysia Mohammad Hijas Sahari.

“Untuk peserta yakni para delegasi dari kota/kabupaten anggota JKPI khususnya di wilayah Su­matera. Kemudian juga dari sejumlah lembaga/instansi terkait kota tua dan cagar budaya,” kata Asfarinal.

Sementara Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan Kota Sawahlunto bersyukur dan bangga dipercaya menjalankan ama­nah untuk menjadi tuan rumah dari seminar tersebut.

“Perlu kami sampaikan, Kota Sawahlunto memiliki peran besar dan strategis dari lahirnya JKPI ini. Sejarahnya, dahulu kongres pertama JKPI itu dilaksanakan di Sawahlunto, dengan ketua saat itu yakni Wali Kota Sawahlunto bapak Amran Nur bersama Wali Kota Solo bapak Jokowi,” ujar Deri Asta. (pin)

Exit mobile version