Antisipasi Penyebaran PMK, 200 Ekor Sapi Divaksinasi Darurat di Sawahlunto

VAKSINASI— Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Sawahlunto melakukan vaksin terhadap ratusan eko sapi untuk mengantisipasi penularan PMK terhadap ternak warga.

SAWAHLUNTO, METROSeiiring sudah terjangkitnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap ternak masyarakat di Kota Sawahlunto, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Sawahlunto melakukan berbagai upaya agar penyebaran penyakit PMK itu dapat diantisipasi.

Di antaranya, dengan melakukan vaksinasi kepada ternak yang berpotensi terjangkit PMK, yang dilaksanakan salah satu di Kelompok Ternak (Kelter)  Mutiara di Dusun Kayu Gadang. Dmikian diung­kapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota sawahlunto Heni Purwa­ningsih di lokasi Pemberian Vaksinasi PMK Kayu Gadang, Rabu (29/6).

Heni menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK ini dilakukan untuk me­ngantisipasi penyebaran PMK yang tengah mewabah saat ini. Ada 200 dosis untuk Kota Sawahlunto yang diberikan Pemprov Sumbar, untuk pelaksa­naan vaksinasi darurat terhadap 200 ekor sapi yang ada di Kota Sawah­lunto.

”Kenapa dikatakan Da­rurat, karena ketersediaan vaksin tersebut memang terbatas, hanya 200 dosis , untuk itu sasaran utama yang diberikan untuk Vaksinasi Darurat ini adalah sapi bantuan pemerintah, namun juga bi­sa untuk ternak pribadi, tapi harus dengan populasi yang banyak ” papar heni menjelaskan.

Heni juga menjelaskan, ternak yang mendapatkan Vaksiasi PMK ini adalah ternak yang sehat, ternak yang bergejala tidak di benarkan di Vak­sin, tidak dalam keadaan bunting/Stres, tidak untuk ternak yang di Qurbankan, selain itu ternak yang sudah sembuh dari PMK juga disarankan untuk tidak di Vaksin.

Terkait, untuk hewan yang saat ini terkena penyakit Mulut dan Kuku di kota Sawahlunto, Heni juga menambahkan, per 28 juni 2022 hewan yang ter­kena PMK, totalnya mencapai 87 hewan ternak termasuk didalamnya ada sapi, kambing dan kerbau, 4 diantaranya sudah sembuh tinggal 83 ekor lagi, namun 87 persen nya su­dah menunjukkan gejala untuk sembuh.

Heni menjelaskan le­bih lanjut, untuk hewan hewan yang sudah terkena penyakit PMK ini, akan terus dilakukan pengobatan, dan bagi yang belum terjangkit, untuk mengantisipasinya salah satunya melalui Vaksinasi yang diberikan ini . Untuk itu kepada Masyarkat Heni emnghimbau agar menjaga higienis Kandang ternak, dan semprot Kandang tersebut dengan Di­sinfektan, dan kandangkanlah ternak ternaknya karena ternak yang berkeliaran dapat berpotensi terjadinya penularan.

Sementara Kepala Bi­dang Peternakan dan Ke­sehatan Hewan Kota sa­wahlunto drh. ferri Oktaviandris yang ikut mendampingi Kegiatan Vaksinasi PMK ini menambahkan, pelaksanaan Vaksinasi PMK ini dilaksanakan selama dua Hari dimulai hari ini rabu, 28 Juni hingga 29 Juni 2022 di beberapa lokasi seperti Desa santur, Desa Talago Gunuang, Desa Lumindai, Desa Muaro kalaban dan Desa Kubang tangah sementara untuk hari esok, kamis, 29 juni 2022 Vaksinasi akan dilakukan di Desa Klok Mudiak, Kolok Nan Tuo, Talawi Mudiak,Bukik Gadang, Batu tanjung, Sikalang, dan Desa rantih.

Untuk Vaksin tahap berikutnya, nantinya pemerintah Pusat akan kem­bali menyalurkan Dosis Vaksin PMK tersebut, sehingga seluruh Hewan ternak yang berkuku belah dan berpotensi ter­jang­kit, secara bertahap dapat diberikan Vaksinasi secara keseluruhannya.

Ferri juga menghimbau, bahwasanya penyakit PMK ini dapat disembuhkan dan tidak menular kepada manusia, sehingga manusia aman untuk mengkonsumsinya ,kata Ferri mengakhiri. Pelaksanaan Vaksinasi PMK ini melibatkan beberapa pe­tugas dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto serta Tim Puskeswan Sawahlunto. (pin)

Exit mobile version