Terhitung Januari 2022, SPP Sekolah Setingkat SMA Gratis di Kabupaten Sijunjung

FOTO BERSAMA—Bupati Sijunjung Benny Dwifa bersama sejumlah guru di Kabupaten Sijunjung pada momen peringatan Hari Guru, beberapa waktu lalu.

SIJUNJUNG, METRO–Pemkab Sijunjung menerapkan program bantuan keuangan khusus (BKK) bagi pelajar SMA, SMK dan SLB. Program itu me­rupakan bantuan subsidi dalam mewujudkan se­kolah gratis di Kabupaten Sijunjung hingga tingkat menengah atas. Program BKK mulai diterapkan ta­hun 2022 ini, dengan target seluruh siswa di ting­kat SMA yang terdaftar di Dapodik Kabupaten Sijunjung tidak lagi membayar uang SPP alias gratis. Terwujudnya program tersebut merupakan realisasi janji politik Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir untuk menghadirkan se­kolah gratis di Kabupaten Sijunjung sebagai upaya meningkatkan indeks pem­bangunan manusia (IPM) di Sijunjung.

Untuk itu Pemkab Sijunjung menyediakan ang­garan sebesar Rp5,7 miliar lebih yang bersumber dari APBD untuk di sharing ke provinsi melalui Diknas Pemprov Sumbar, karena SMA, SMK dan SLB berada di bawah nau­ngan Diknas Provinsi.

Bupati Benny Dwifa mengatakan, bahwa program ini merupakan janji yang sudah disampaikan ke masyarakat pada saat tahapan Pilkada lalu. ”Pendidikan menjadi hak anak bangsa, merupakan suatu hal yang wajib. Maka kewajiban bagi kita selaku pemerintah untuk memfasilitasinya. Menyediakan pendidikan gratis di Sijunjung adalah program yang sudah kami rancang sejak dulu, dan InsyaAllah itu sekarang terwujud,” tutur Bupati Sijunjung, Benny Dwifa.

Selain untuk memfasi­litasi di dunia pendidikan, bupati mengatakan program tersebut untuk mendorong pertumbuhan IPM Kabupaten Sijunjung. ”Se­kolah di Sijunjung gratis hingga tingkat SMA. Semua pelajar yang terdaf­tar di dapodik akan kita akomodir baik sekolah negeri maupun swasta. Sehingga bersekolah di Sijunjung tidak perlu me­ngeluarkan biaya yang besar, semua masyarakat bisa merasakannya,” ucap Benny.

Plt.Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sijunjung, Usman Gumanti menerangkan bahwa program BKK ter­sebut berupa subsidi dari pemerintah daerah bagi pelajar SLTA, SMK dan SLB yang mencapai Rp600 ri­bu/ siswa setiap tahunnya. ”Bantuan itu langsung kita serahkan ke Diknas provinsi, kemudian disalurkan ke sekolah-se­ko­lah. Jadi tidak melalui sis­wa. Kita menargetkan gra­tis, namun kita akan lihat nanti penggunaan dananya yang diatur da­lam perjanjian kerjasama,” kata Usman Gumanti.

Pembayaran SPP di setiap sekolah berbeda-beda, mulai dari Rp.50 ribu hingga Rp.100 ribu/ bulan. ”Itu yang kita subsidi untuk seluruh siswa di Kabupaten Sijunjung. Terkait detail dan teknisnya diatur dalam perjanjian kerjasama nanti, namun yang jelas program ini sudah pasti terhitung sejak Ja­nuari 2022,” terang Usman Gumanti.

Program BKK itu sudah tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Sijunjung nomor 23 tahun 2021. ”Perbup sudah dibuat, SK pe­­nerima juga sudah ditetapkan. Penandatanganan MOU nantinya antara Bupati dan Gubernur akan segera dilaksanakan. Bantuan ini mengakomodir seluruh siswa yang se­kolah di Sijunjung, se­kalipun bukan warga Sijunjung,” jelas Usman Gumanti.

Beradasarkan data da­podik per 31 Agustus 2021 siswa penerima bantuan BKK di Sijunjung seba­nyak 9.521 orang siswa. ”De­ngan adanya program ini, bagi sekolah tersedia anggaran operasional diluar dana BOS, sehingga tidak terlalu memberatkan sis­wa lagi. Bagi keluarga kurang mampu  dipastikan tidak lagi mengeluarkan biaya apapun dengan ada­nya bantuan ini,” papar Usman Gumanti.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Endi Nazir mengatakan Pemkab Sijunjung menganggarkan sebanyak Rp5,7 miliar untuk mewujudkan program BKK di tahun 2022. ”Tahun ini dianggarkan 5,7 miliar, tahun besok tentunya de­ngan anggaran yang le­bih besar, karena tahun ini masih percobaan dan ditujukan untuk sekolah yang berada di bawah Diknas,” tutur Endi Nazir.

Sementara tahun selanjutnya juga akan ditujukan untuk sekolah yang berada di bawah Kemenag seperti, MAN dan MA. ”Target bupati memang seluruhnya digratiskan, semua sekolah yang se­tingkat SMA termasuk MAN dan MA. InsyaAllah tahun selanjutnya sudah merata,” kata Endi Nazir. (ndo)

Exit mobile version