SAWAHLUNTO, METRO–Pemuda Kanagarian Kubang, Kota Sawahlunto menyelenggarakan pertemuan ‘Kubang Saciek’ (Kubang Bersatu) yang dimeriahkan dengan lomba membuat makanan tradisional lamang atau malamang, Minggu (9/1). Ketua Pemuda Nagari Kubang Romi Alghifari mengatakan pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka melakukan konsolidasi antar pemuda dan masyarakat se-Kenagarian Kubang untuk mulai bergerak melaksanakan berbagai program.
Sementara untuk lomba malamang yang diikuti seluruh desa di wilayah Kenagarian Kubang yaitu sejumlah tiga desa, dikatakan Romi merupakan salah satu program pemuda nagari untuk melestarikan dan mempromosikan makanan tradisional.
“Menghadapi gencarnya budaya asing yang masuk pada generasi muda kita melalui globalisasi dan teknologi informasi, kami memandang perlu kegiatan-kegiatan yang berupaya mengenalkan dan melestarikan makanan tradisional asli nagari Kubang. Alhamdulillah, anak nagari menyambut antusias kegiatan ini dan datang untuk ikut serta maupun menonton proses pembuatan lamang ini,” kata Romi.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kubang Edrizon Effendi Khatib Bosa mengatakan kegiatan tersebut menjadi bukti bahwa kepengurusan pemuda nagari Kubang tidak bersemangat hanya pada momen pelantikan saja, namun tetap bergelora dalam melanjutkan amanah setelah dilantik dengan membuat berbagai program.
“Sama-sama kita ketahui, yang dapat diandalkan dalam nagari adalah para pemuda, kami para niniak mamak dan bundo kanduang berperan dalam membina dan mengarahkan, untuk eksekusi itu peran pemuda. Kami bangga melihat pemuda Kubang seperti ini artinya telah mulai bergerak dapat diandalkan di nagari ini,” ujar Deri Asta.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta yang menghadiri langsung kegiatan pertemuan Kubang Saciek dan lomba malamang itu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemuda Nagari Kubang untuk kegiatan yang telah diselenggarakan tersebut. “Kota Sawahlunto membutuhkan pemuda-pemuda seperti ini, yang mau dan bisa bergerak memberikan perubahan dan manfaat pada lingkungannya. Pemkot tentu siap mendukung dan memfasilitasi bagaimana semangat dan persatuan pemuda Kubang ini dapat terealisasi menjadi program dan kegiatan yang baik,” kata Deri Asta.
Wali Kota dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa dirinya masih termasuk sebagai dunsanak (keluarga) bagi orang Kubang, karena salah seorang neneknya berasal dari Kenagarian Kubang tersebut.
“Jadi saya datang ke sini selain sebagai Wali Kota juga sebagai dunsanak. Sejarahnya dahulu salah satu istri dari kakek saya itu dari Kenagarian Kubang ini, sehingga tentu saya termasuk dunsanak juga bagi orang Kubang,” ujar Deri Asta. (pin)