Jatuhkan Motor Dinas di Kota Sa­wah­lunto, Siswa SMA Viral di Medsos

VIRAL—Video seorang remaja laki-laki sempat viral, karena menendang kendaraan dinas sepeda motor salah satu SKPD di lingkungan Pemko Sawahlunto.

SAWAHLUNTO, METRO–Sempat  viral videonya seorang anak laki-laki sa­lah satu SLTA di Kota Sa­wah­lunto yang menja­tuhkan kendaraan dinas (Rannas) sepeda motor Suzuki Smash pelat merah milik SKPD Dinas Pen­didikan Sawahlunto de­ngan nopol BA 6966 JA, Minggu (1/8).

Dalam video tersebut terlihat jelas seorang anak remaja laki-laki mengenakan baju kaos warna hitam dan celana panjang warna krem mengucapkan capture “plat merah ni bos, senggol dong” dan langsung menyenggol motor merek Suzuki Smash pe­lat merah BA 6966 JA hingga jatuh ke lantai.

Selanjutnya diperlihatkan juga keseluruhan bo­dy dari motor Suzuki S­mash warna merah hitam tersebut. Dan dalam vi­deo itu juga diperlihatkan anak remaja laki-laki itu menghidupkan motor pelat me­rah tersebut dengan me­ngengkolnya. Kemudian dia bersama seorang temannya yang mengenakan kaos hitam juga  m­elakukan aksi jumping-jumping dari motor Suzuki Smash pelat merah BA 6966 JA.

Video itu di share da­lam salah satu akun media sosial, sehingga me­nimbulkan beragam komentar dari netizen. Kebanyakan dari netizen tersebut mengecam perbuatan dari anak tersebut yang seperti tidak menghargai aset Pemko Sa­wahlunto.

Akhirnya,  Senin (2/8) Kabid Aset Pemko Desismon melakukan penarikan aset terhadap ranmor dinas sepeda motor Suzuki pelat merah BA 6966 JA diamankan dari Dinas Pendidikan. Menurut Desismon, pemilik motor ini adalah Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan DWN dan Desismon tidak mengetahui pasti krono­logisnya. “Saya hanya bertugas menarik aset Sepeda motor Suzuki S­mash pelat merah BA 6966 JA tersebut dari Dinas Pendidikan sebagai tempat aset sepeda motor itu diserahkan,” ujar Desismon.

Kadis Pendidikan Sa­wahlunto Asril ketika dihubungi via telepon selu­ler membenarkan, kendaraaan dinas sepeda motor Suzuki Smash pelat merah BA 6966 JA dike­­luarkan Dinas Pendidikan untuk salah satu staff nya Bendahara Pengeluaran “DWN”. Dan BAP dari kronologis kejadiannya sudah dibuat, Senin (3/8).

Menurut Asril, dari pe­ngakuan “DWN” si pemi­lik sepeda motor bahwa malam kejadian tersebut “DWN” bersama anaknya yang masih duduk di salah satu SLTA Sawahlunto, mengunjugi rumah nenek­nya di Pasar Baru Durian dengan mengendarai se­peda motor pelat merah tersebut. Setelah sampai di rumah orangtuanya “DWN”  langsung masuk ke dalam, tinggal anak­nya di luar tidak lama datang dua orang teman anaknya dan kedua teman anak­nya inilah yang melakukan aksi perekaman vi­deo penyenggolan terhadap sepeda motor Suzuki S­mash pelat merah tersebut hingga video itu viral di medsos.“Untuk saat ini hasil BAP sudah diserahkan ke Dinas BKPSDM agar ditindak lanjuti secara administratif,” kata Asril.

Kepala Dinas BKPSDM Gusprialdi mengakui,  sam­pai saat ini kejadian kronologisnya belum je­las. Menurutnya BAP yang dibuat diperbaiki lagi, jadi dia menugaskan penga­walan ulang dari BKPSDM pada proses BAP lanjutan tersebut. “Intinya biar jelas kronologis kejadiannya jangan sampai asal jadi saja. Jadi saya sedang menunggu hasil BAP dari tim BKPSDM. Pasti kita beri sanksi administratif paling ringan penundaan gaji berkala, namun itu belum final. Dan si pemilik aset sepeda motor Suzuki Smash pelat merah BA 6966 JA telah mengakui kepada atasannya,” ujar Gusprialdi.

Gusprialdi menambahkan, dari kejadian seperti ini bisa sebagai pintu masuk untuk menertibkan aset daerah, karena secara kasat mata pemakai­an aset daerah ini sudah tidak sesuai dengan peruntukannya. Bagi para pegawai yang memiliki kendaraan dinas aset da­erah harus diperuntukan sesuai fungsinya. (pin)

Exit mobile version