Dermaga Danau Tandikek Camping Ground Kandih, Salah Satu Dermaga Kembali Ambruk

AMBRUK—Salah satu dari sisa dermaga Kandih Danau Tandikek pada Camping Ground Desa Kolok Nan Tuo Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto ambruk, Jumat (25/6).

SAWAHLUNTO, METRO–Dermaga wisata Da­nau Tandikek Camping Ground Kandih, yang se­bulan lalu menelan 5 orang korban jiwa, sekarang salah satunya ambruk lagi, dari dua dermaga yang tersisa, Jumat (25/6). Dermaga wisata tersebut dibangun tiga unit, satu­nya ambruk  memakan korban, Rabu (6/5). Ke­mudian, yang satu lagi kembali ambruk, Jumat (25/6), tapi untung tidak memakan korban jiwa. Sehingga, dermaga ter­sisa satu lagi.

Tapi, tidak diketahui penyebab pastinya ke­napa dermaga tersebut bisa ambruk. Karena sesu­dah kejadian Maghrib na­as pada 26 Mei 2021 lalu, di sekitar dermaga sudah terpasang garis police line dan akses masuk menuju wisata camping ground tersebut ditutup pihak pengelola. Sehingga bisa dipastikan tak ada satupun pengunjung kesana dan juga untung tidak ada me­nelan korban jiwa lagi.

Menurut keterangan dari pihak OPD terkait dalam hal ini Dinas Pari­wisata Pemuda dan Olah­raga (Disparpora) yang langsung dikonfirmasi res­mi kepala OPD Nova Erizon Sabtu (26/6) melalui via telepon seluler men­jelaskan, untuk kete­ra­ngan mengenai penyebab ambruknya satu dermaga lagi pihaknya tidak menge­tahui pasti.

“Ya tahu-tahu sudah ambruk saja, kita menge­tahuinya pada Jumat (25/6) pagi melalui rekaman CCTV, kejadiannya pada Kamis malam (24/6) dan tidak terlalu jelas. Ya kalau petugas memang tidak ada yang menyaksikan langsung ambruknya Der­maga tersebut,” kata No­va.

Pihak kepolisian dalam hal ini Polres Sawahlunto yang memasang police line karena masih me­nyelidiki kasus ambruk­nya dermaga kandih sam­pai menyebabkan 5 kor­ban jiwa lalu mem­benar­kannya, informasi amb­ruknya satu lagi dermaga kandih tersebut. Kapolres Sawahlunto AKBP Junaidi Nur membenakan, pe­ris­tiwa ambruknya salah satunya dari dermaga tersebut. “ Betul dermaga tersebut ambruk lagi dan belum diketahui penye­babnya,” ujar Junaidi, Sabtu (26/6).

Sementara Kasat Res­krim Iptu Roy Sinurat ke­tika dikonfirmasi via whatts­app Sabtu (26/6) ter­kait apakah karena kontruk­sinya jelek atau kurang pemeliharaan, tidak mau berkomentar panjang le­bar. Malah Roy menya­rankan, untuk bertanya langsung ke OPD yang terkait. Sebab pihaknya sedang berkonsentrasi dalam menyelesaikan ka­sus yang sebelumnya yai­tu terkait 5 orang korban jiwa warga Sawahlunto yang meninggal dunia di tempat yang sama sebu­lan lalu.

Sebelumnya dari infor­masi PPK Def Afrianto menjelaskan,  proyek pe­nger­jaan dermaga kandih pada danau Tandikek ter­sebut, dikerjakan pihak rekanan CV Fiola Abadi Jaya dengan pagu dana Rp 1, 901 miliar dan de­ngan penawaran Rp1, 881 miliar dengan masa pe­ngerjaan 15 Juli 2019 sam­pai dengan 11 November 2019.

Dermaga wisata kan­dih ini dibuat ada tiga, yang satu ambruk pada Rabu (26/5) lalu dan mene­waskan 5 orang pengun­jung wisata lokal pada waktu Maghrib, dimana saat itu mereka yang ter­cebur 8 orang pengunjung, namun, 3 orang lagi dapat diselamatkan.

Kedatangan rombo­ngan yang merupakan satu keluarga besar ini adalah untuk berswafoto atau berselfi di lokasi keja­dian, namun rombongan ini memasuki lokasi Cam­ping Ground Kandih terse­but lewat jam berkunjung yaitu di atas pukul 17.00 WIB sebagai batas waktu berkunjung dan diizinkan masuk oleh petugas.

Dan sekarang selang sebulan pascakejadian ternyata satu dermaga kandih tersebut ambruk lagi, namun karena masih dalam proses penye­lidi­kan pihak berwajib se­hingga lokasi sepi dari pengunjung termasuk pe­tu­gas.

Wali Kota Masih Diam

Sementara, Walikota Sawahlunto Deri Asta keti­ka dikonfirmasi terkait ambruknya satu lagi Der­maga Kandih Danau Tan­dikek Camping Ground Kandih tersebut, tidak menjawab konfirmasi ko­ran ini, sehingga sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban mengenai objek wisata yang telah terpasang police line ter­sebut. (pin)

Exit mobile version