SAWAHLUNTO, METRO
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un. Salah seorang putra terbaik Silungkang Sawahlunto telah menemui sang pencipta-Nya. Beberapa komentar yang muncul dari warga saat mengantarkan ke pemakamannya sebagai peristirahatan yang terakhir, Minggu (1/11).
“Saya tahu, beliau orang yang sangat sangat baik. Ini Al Quran 30 juz dan tolong dibaca setiap saat dan banyak pertolongan dari sini. Kalau mau kuliah gratis di UPI, harus hafal Quran,” demikian antara lain kesan, komentar, ucapan duka dan belasungkawa yang berseliweran disampaikan warga.
Herman Nawas, salah seorang tokoh pendidikan Sumbar asal Silungkang, Sawahlunto, Ketua Keluarga Perintis Kemerdekaan Sumbar, Ketua Yayasan UPI YPTK Padang, Sabtu (31/10) sekitar pukul 19.00 WIB menghembuskan nafas terakhir di rumahnya, Komplek Perumahan Aur Duri Indah, Kecamatan Padang Timur Kota Padang.
Kalau berbicara tentang pendidikan, beliau pasti sangat antusias, utamanya untuk memikirkan pendidikan di Sumbar. “Dan semua itu, harus ditopang dengan pondasi agama yang kuat, sedari kecil,” sebut salah seorang warga Silungkang pada suatu saat di Masjid Raya Silungkang, tatkala beliau pulang ke Silungkang.
Dan kesan yang sangat mendalam bagi warga, median orang yang sangat disiplin dan cepat akrab dengan siapapun tanpa memandang status.Apalagi terhadap anak yang pintar dan memiliki pemahaman agama yang kuat.
Sekarang, beliau telah dahulu menghadap Sang Khaliq, Silungkang sangat kehilangan, begitupun Kota Sawahlunto bahkan Sumbar kehilangan seorang tokoh pendidikan, yang berwawasan sangat luas.
Beliau juga dikenal sangat dermawan, utamanya kepada anak yatim dan piatu. “Anak yatim merupakan tanggung jawab kita, jangan pernah mereka disia siakan,” ungkapnya saat shalat subuh di Silungkang tahun lalu. Selamat Jalan H. Herman Nawas, Innalillahi wa inna illaihi raajiuun, semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan, tetap diberi ketabahan. Aamiin. (cr2)


















