SIJUNJUNG, METRO – Nama Benny Dwifa Yuswir SSTP MSi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapppeda) Kabupaten Sijunjung kian santer disebut-sebut di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu bakal calon yang akan maju untuk pemilihan kepala daerah Kabupaten Sijunjung tahun 2020 mendatang.
Isu tersebut terus menyebar di saat sejumlah bursa dan poling bakal calon bupati dan wakil bupati Sijunjung yang bermunculan. Seingga menjadi pembicaraan di kedai kopi. Pasalnya, entah dari mana kabar tersebut beredar. Karena hingga kini belum ada pembicaraan maupun keterangan resmi yang mengatakan bahwa Benny Dwifa Yuswir yang mendapat penghargaan sebagai kepala dinas termuda se-Indonesia itu akan maju pada Pilkada mendatang.
Benny pun hanya tersenyum menanggapi isu yang beredar. Karena saat ini dirinya hanya fokus pada pembenahan, perencanaan pembangunan agar tepat sasaran. Hal itu sesuai dengan dinas yang saat ini tengah diamanahkan kepadanya sebagai Kepala Bapppeda. Bahkan, ia baru saja selesai mengikuti Diklat PIM II untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan selaku pejabat struktural eselon II di pemerintahan.
”Saya saja tidak tahu dari mana kabar itu beredar. Sebab kini belum ada pernyataan maupun pembahasan terkait hal itu. Kita hanya fokus pada pembenahan pembangunan, karena saya baru menjabat di Bapppeda dan banyak hal yang perlu kita benahi, agar pembangunan ini tepat sasaran dan bisa dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya yang saat ini sedang sibuk dengan pembahasan anggaran perubahan 2019 dan APBD 2020, bersama OPD dan DPRD Sijunjung.
Dikatakan, jika kabar itu berupa harapan dan dukungan dari masyarakat, dirinya mengapresiasi hal tersebut.
“Kalau isu itu berbentuk sebuah apresiasi, support dan harapan dari masyarakat, saya ucapkan terima kasih. Namun untuk maju pilkada bukanlah sesederhana itu. Sesuai ketentuan dan undang-undang, saya harus mengundurkan diri sebagai ASN, dan meletakkan jabatan sebagai pejabat Eselon II,” ujarnya.
Jika maju sebagai calon bupati/wakil bupati, tambahnya, ia pun harus mengakhiri karirnya sebagai ASN di usia muda.
“Kalau boleh dikatakan, untuk menjadi ASN ini saya berdarah-darah. Apalagi selaku alumni Taruna Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Bertahun-tahun dididik sebelum lulus dan menjadi ASN. Tentu saja tidak mudah untuk mengakhiri semua itu diusia yang baru beranjak 33 tahun,” ujarnya, mantan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) itu.
Sementara itu, saat ini Kabupaten Sijunjung tengah dihadapkan dengan sejumlah pembangunan yang harus dikejar,karena kebutu tenggat waktu. “Itu yang kita benahi sekarang. Membawa arah pembangunan Sijunjung kembali pada relnya, sesuai dengan yang telah dirumuskan dalam RPJMD. Saya baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Bapppeda, kunci pembangunan itu terletak di Bapppeda dan banyak hal yang harus kita kerjakan sekarang,” ungkapnya.
Terkait dengan Pilkada, dirinya berharap agar pemimpin Sijunjung yang akan datang bisa melanjutkan pembangunan yang sedang berlangsung saat ini. Pembangunan itu harus bersifat kontinuitas agar manfaatnya bermuara kepada kemaslahatan masyarakat banyak.
“Pondasinya harus kuat agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari, seperti halnya Geopark Silokek dan Ekploitasi Migas, itu salah satu sumbar daya alam (SDA) yang sedang digarap pemerintah saat ini untuk mewujudkan pembangunan Sijunjung. Semoga ini terwujud dan segera dirasakan masyarakat manfaatnya,” pungkasnya. (ndo)


















