Laporan : Efanurza Kota Pariaman
SELAMA tiga hari yang lalu Wali Kota Pariaman H Genius Umar bersama para wartawan di lingkungan Pemko Pariaman melakukan kunjungan ke Kota Pariaman. Kunjungan kepala daerah bersama Kadis Kominfo Kota Pariaman Nazifah, Kadihub Kota Pariaman Yota Balad dan Camat Pariaman Timur dalam rangka melakukan perbandingan daerahnya dengan Kota Batam. Pasalnya, Kota Batam saat ini tidak lagi menjadi daerah industri tapi telah berobah menjadi daerah tujuan wisata dunia, karena itulah Genius Umar bersama rombongan melakukan kunjungan ke sana untuk di contoh. Adapun Pemko Pariaman mempelajari strategi pengembangan dan pemasaran sektor pariwisata Kota Batam untuk diterapkan di daerahnya.
“Artinya, kita Pemko Pariaman ingin mencontoh bagaimana perkembangan wisata Kota Batam dan kita bisa juga menerapkan di Kota Pariaman. Salah satunya, contoh mal pelayanan publik langsung kita terapkan di Kota Pariaman,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar saat melakukan permbincangan dengan wartawan bersama Kadiskominfo Kota Pariaman.
Katanya, Pemko Pariaman segera membangun mal pelayanan publik untuk memberikan kemudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai keperluan administrasi yang dipusatkan pada satu titik. “Karena itulah kita mencontoh ke Kota Batam ini, jika nantinya semua kajian sudah lengkap maka segera dibangun di Pariaman tahun 2019 ini,” kata Genius Umar. Genius Umar mengatakan jika Mal Pelayanan Publik dibangun di Pariaman, maka semua urusan masyarakat lebih mudah karena lebih terpusat serta didukung dengan berbagai fasilitas. “Rencana kita mal pelayanan publik dibangun di Pasar Produksi Jati Kecamatan Pariaman Tengah. Kita butuh dukungan smeua pihak untuk kelancarannya,” katanya.
Secara umum ia menjelaskan, mal itu merupakan salah upaya pemerintah dalam menjamin berbagai pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan terintegrasi. Nantinya lanjutnya, berbagai pelayanan publik yang dilaksanakan di lokasi tersebut seperti pembuatan dokumen kependudukan, kesehatan, pernikahan, pendidikan, perizinan, pajak, perbankan dan lain sebagainya.
Sebelumnya, Kadis Kominfo Kota Pariaman Nazifah didampingi para wartawan melakukan pertemuan dengan Sekretaris Dinas Penanaman Modal pemerintah Kota Batam Endi Fauzimar. Pada saat itu Endi Fauzimar mengatakan Mal Pelayanan Publik Batam telah berdiri sejak Desember 2017, namun baru diresmikan September 2018 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Mal Pelayanan Publik Batam katanya hingga kini telah memiliki 445 pelayanan dengan 227 petugas yang terdiri dari 35 instansi pemerintah dan swasta untuk memudahkan masyarakat dalam berbagai urusan. Instansi yang memberikan pelayanan di sana, di antaranya pemerintah Kota Batam, Badan Pengusahaan Batam, Imigrasi, Kementerian Agama, perbankan dan lainnya.
Mal Pelayanan Publik Batam juga dlilengkapi berbagai sarana yang diharapkan dapat membuat masyarakat merasa nyaman, di antaranya ruang bermain anak, ruang menyusui, mushala hingga tempat untuk melangsungkan pernikahan. “Dalam satu hari Mal Pelayanan Publik Batam mampu melayani hingga 700 orang, termasuk rombongan dari berbagai daerah yang melakukan studi tiru,” katanya.
Secara umum, seluruh pelayanan tidak dipungut biaya. Namun beberapa kepengurusan dikenakan retribusi seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), izin minuman beralkohol dan lain sebagainya sesuai ketentuan. “Kita berharap dari Kota Batam agar Pemko Pariaman juga bisa membangun mal ini untuk kemudahanan masyarakat dalam berurusan, khusus yang berhubungan dengan pelayanan publik,” ujarnya.
Sedangkan Kadis Kominfo Kota Pariaman Nazifah saat melakukan pertemuan dengan Kadis Kominfo Kota Pariaman bersama para wartawan menyatakan, Kota Batam memiliki keunggulan dalam hal promosi wisata hingga ke tingkat mancanegera, oleh karena itu pemerintah Kota Pariaman perlu belajar dalam hal ini,” katanya.
Sebagai salah satu daerah destinasi wisata di Provinsi Sumatera Barat lanjutnya, Kota Pariaman memang belum bisa secara maksimal dalam hal mempromosikan serta mengembangkan aneka objek wisata unggulan.
Jadi katanya, perlu dilakukan kajian serta studi tiru ke berbagai daerah yang dianggap cukup maju dalam hal pengembangan sektor pariwisata seperti Batam. Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam Ardi Winata yang juga Kadis Kominfo Kota Batam mengatakan dalam mengembangkan sektor pariwisata, pemerintah Kota Batam menerapkan konsep aksesbilitas, amenitas dan atraksi.
Secara umum ia menjelaskan aksesibilitas diperlukan untuk mendukung berbagai sarana dan prasarana publik sehingga menimbulkan rasa kenyamanan bagi wisatawan.
Sebagai contoh katanya, selama beberapa tahun terakhir Kota Batam mempercepat pembangunan jalan raya, penanaman pohon, serta peningkatan layanan transportasi untuk mendukung sektor pariwisata. “Jadi intinya aksesibilitas ini bagaimana pemerintah memberikan kemudahan bagi wisatawan apabila mengunjungi berbagai lokasi,” katanya.
Kemudian lanjut dia, dari segi amenitas pemerintah setempat perlu juga bekerja sama dengan pihak lain seperti swasta dalam mendukung pengembangan pariwisata. Sebagai contoh lanjutnya, pembangunan hotel berbintang untuk menjamin para wisatawan agar betah berlama-lama suatu daerah. “Kota Batam memiliki jarak yang cukup dekat dengan Singapura dan Malaysia, oleh karena itu kunjungan wisatawan cukup tinggi dan perlu dukungan hotel,” katanya.
Khusus untuk Kota Batam lanjut dia, keberadaan hotel berbintang sudah banyak. Apalagi dalam waktu dekat pihak investor juga akan membangun Hotel JW Marriott. Terakhir kata dia, pemerintah daerah perlu mengagendakan berbagai atraksi yang dijadwalkan secara teratur sehingga memudahkan para wisatawan dalam mengatur jadwal kunjungan. (***)