SDM Meningkat, Kemiskinan dan Pengangguran Turun Dratis

PASANGAN Wali Kota Pariaman H Genius Umar dan Wakilnya Mardison Mahyuddin memasuki Hari Ulang tahun (HUT) Kota Pariaman ke -18 tahun 2020 terus membuat berbagai jenis program untuk kemajuan masyarakat dan pembangunan daerahnya. Tak heran lagi berbagai jenis program tersebut telh berjalan dengan baik di tengah masyarakat Kota Pariaman.

Salah satu program yang sangat menonjol pasangan kepala daerah yang baru satu tahun lebih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Pariaman satu keluarga satu sarjana ( saga saja). Dengan program tersebut telah banyak  perguruan tinggi yang ikut bekerjasama dengan pemerintah Kota Pariaman dalam rangka meningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Buktinya, dalam kurun satu tahun ini angka kemiskinan di Pariaman turun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Kenapa tidak Kota Pariaman mencatat sejarah baru terkait penurunan angka kemiskinan.  Berdasarkan  data Biro Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kota Pariaman tahun 2019 mengalami  penurunan yang sangat drastis.

Angkanya, terendah dalam kurun tujuh tahun terakhir. “Penurunan angka kemiskinan di Pariaman tahun 2019, tak hanya turun drastis. Tapi angka itu  paling rendah dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir. Ini luar biasa,” kata Wali Kota Pariaman H Genius Umar, kemarin.

Katanya, BPS telah merilis data, di mana disebutkan angka kemiskinan di Kota Pariaman tahun 2019,  mengalami penurunan lebih dari satu poin. Dari angka 5.03 persen tahun 2018 turun jadi 4,76  persen pada tahun 2019. Sedangkan, tahun 2017 angka kemiskinan Pariaman sebesar 5.23 persen. Selain penurunan angka kemiskinan, BPS juga mencatat penurunan angka pengangguran terbuka di  Kota Pariaman. Angka pengangguran terbuka turun dari 5,72 persen tahun 2018, menjadi 5,42  persen tahun 2019.

Sedangkan, tahun 2017 angka pengangguran terbuka sebesar 5,97 persen. Data yang juga mengalami penurunan yakni perkembangan Indeks Gini (Gini Ratio). Tahun 2019  Indeks Gini Kota Pariaman sebesar 0.300.

Padahal jelasnya, tahun 2018 sebesar 0.316. Dan, tahun 2017  Indeks Gini Kota Pariaman sebesar 0.301. Capaian indikator makro Kota Pariaman tahun 2019 sangat baik. Capaian penurunan angka  kemiskinan 4.76 persen, telah melampaui target yang dituangkan dalam RPJMD sebesar 4.80 persen.

Begitu pula dipaparkan Walikota Pariaman Genius Umar yang sekarang maju sebagai calon Wakil Gubernur Sumatra Barat untuk periode lima tahun ke depan, dengan penurunan tingkat pengangguran tahun 2019 yang angkanya sebesar 5.42 persen. Kondisi tersebut juga melampaui target yang ditetapkan sebesar 5.47 persen. Sementara, capaian  Indeks Gini tahun 2019 juga melampaui target yang ditetapkan sebesar 0.285.

Wako Genius Umar mengungkapkan, capaian target penurunan tingkat pengangguran bisa  direalisasikan, salah satunya berkat kebijakan yang terarah terhadap pembangunan dan  pengembangan kepariwisataan.

Geliat pariwisata Pariaman yang tumbuh sangat pesat, telah mampu menjadi lokomotif untuk  menggerakan sektor ekonomi, terutama ekonomi berbasis masyarakat di Kota Pariaman. Pariwisata  telah mampu mendorong tumbuh kembangnya usaha dan industri kreatif.

Terkait capaian penurunan angka kemiskinan, indikasinya menggunakan Basis Data Terpadu (BDT).  Melalui BDT, sasaran pelaksanaan program pengentasan kemiskinan lebih akurat dan tetap guna.  Mulai dari program bantuan sosial, bantuan pemberdayaan, hingga bantuan permodalan usaha. “Kita di Pemko Pariaman terus berupaya menyinergikan seluruh program dan kebijakan terkait  pengentasan masalah sosial, terutama kemiskinan dan pengangguran dengan program dan kebijakan  pemerintahan lebih tinggi, Pemprov Sumbar dan pemerintah pusat,” ungkap Genius.

Genius Umar menyampaikan terima kasih kepada seluruh OPD dan pihak terkait yang telah saling  bersinergi dengan pemerintah daerah dalam program pengentasan kemiskinan, serta penurunan angka  pengangguran. “Kita berharap tahun berikutnya lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Apalagi semenjak bergulirnya program satu keluarga satu sarjana (saga saja) Kota Pariaman terus berkembang, karena SDM generasinya terus bertambah. Saga saja ini merupakan program unggulan pasangan kepala daerah itu yang bertujuan untuk memberantas kemiskinan melalui peningkatan pendidikan vokasi (pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu yang meliputi program pendidikan Diploma 1 ssampai dengan 4 atau yang setara dengan Strata 1.

Disampaikan Genius awalnya program ini mulai berjalan ketika mendengarkan banyak keluhan dari masyarakat tentang pendidikan anak-anak mereka yang tidak bisa berlanjut dikarenakan keterbatasan biaya. “Berdasarkan hal itulah kita langsung menindak lanjuti masalah tersebut dengan membuat program saga saja yang dimulai semenjak tahun 2018  waktu itu baru 19 orang dikuliahkan Pemko Pariaman di Politeknik Negeri Padang (PNP). Selanjutnya pada 2019 menjadi 52 orang,” ujar Genius.

Pemko sudah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, seperti Politeknik Negeri Padang, Batam Tourism Polytechnic, Institut Teknologi Bandung (ITB), Politeknik ATI Padang, Politeknik Pelayaran Sumbar, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Dharma Andalas, Institut Agama Islam Sumatera Barat Pariaman, Politeknik Kelautan dan Perikanan Pariaman, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sumatera Barat, Universitas Indonesia (UI).

Kemudian di 2020 ini kerjasama Pemko Pariaman dikembangkan lagi dengan pendidikan vokasi UI dan vokasi IPB. “Ditargetkan tahun 2020 bisa memfasilitasi 120 orang untuk kuliah di perguruan tinggi yang sudah bekerjasama (setara enam kali lipat lebih sejak 2018),” ujar Genius.

Setelah dinyatakan lulus oleh perguruan tinggi baru Pemko Pariaman akan membiayai. Pembiayaan yang akan ditanggung meliputi uang semester, uang pembangunan dan uang praktek serta tambahan uang saku Rp 500 ribu per bulan.

Program Pemko Pariaman bidang pendidikan tidak hanya Saga Saja. Kini malah tingkat SD dan SMP akan ditampung dalam program Kartu Pariaman Pintar (KKP) mulai Rp 900 ribu hingga Rp1,2 juta per siswa. (*)

Exit mobile version