Genius Umar: Terus Budayakan Silek Minang

H Genius Umar bangga atas kekompakan dari para tuo-tuo silek yang masih menggiatkan kegiatan silek ini hingga kini di Kota Pariaman.

“Karena, filosofi silat atau silek sendiri merupakan hakikat dari silaturrahmi masayarakat minangkabau dan Pariaman khususnya. Silek sebagai seni budaya harus lebih dikembangkan lagi dalam mewarisi petatah-petitih kita sebagai daerah yang mempunyai nilai seni budaya yang tinggi,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin.

Genius Umar menghimbau kepada seluruh generasi untuk menggiatkan terus silek ini. “Karena mampu menjaga etika dalam kehidupan sehari-hari tentang kato nan ampek yakni kato mandaki, kato menurun, kato malereang dan kato mandata,” ujar Genius usai meresmikan pondok tempat bersilat (laga-laga dalam bahasa minang) yang akan dijadikan tempat bermain silat yang terletak di Desa Padang Cakua Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman.

Hal tersebut didasarkan, pergaulan zaman sekarang, karena dipengaruhi arus globalisasi, kata-kata yang disebut kato nan ampek ini sudah mulai hilang dan terkikis, yang mana tercermin dari cara bertutur dan menulis di media sosial yang tidak lagi sesuai norma-norma yang berlaku, baik itu dalam sebagai bangsa Indonesia, maupun dalam sebagai masyarakat minangkabau.

Dan apabila, imbuh Genius lagi, jika kegiatan silat ini terus dijalankan dan digiatkan, maka diyakini hal ini mampu sebagai upaya menjaga dan mempertahankan nilai-nilai etika yang terkandung dalam kato nan ampek tersebut.

“Karena dalam bersilat nilai menghormati dan menghargai terlihat masih dijunjung tinggi dalam ber etika ketika memulai silat dan menerapkannya dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan,” ujarnya.

Diakhir pembukaan acara, Wako Pariaman Genius Umar langsung ikut turun di Laga-laga untuk bersilat berduel dengan Camat Pariaman Selatan Suryadi. Alhasil, para penonton dan tuo silek juga terkejut betapa pandainya Walikota Pariaman itu bersilat.(efa)

Exit mobile version