WALI Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan daerahnya saat ini melaksanakan revisi tata ruang, untuk memperjelas zona merah (daerah rawan bencana). ”Hasil revisi tersebut nantinya kita jadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan, ”kata Genius Umar.
Untuk evaluasi sistem peringatan dini harus segera terwujud dan dipelihara. Makanya, Pemko Pariaman melibatkan unsur akademik untuk melakukan pengkajian, menganalisis bencana, sehingga mampu memprediksi bencana dan mengurangi risiko bencana.
”Untuk alat deteksi dini, sepenuhnya kewenangan BMKG. Namun Kota Pariaman telah memiliki 17 sirine peringatan tsunami. Alat ini sudah diperbarui teknologinya, sehingga pengawasan penggunaan alat lebih maksimal,” ujarnya.
Dikatakan, poin penting dalam pengurangan resiko bencana, sosialisasi dan edukasi peringatan dini di sekolah-sekolah.
Tahun 2019, Kota Pariaman kembali melaksanakan sosialisasi tentang kebencanaan, baik di sekolah maupun di kelompok-kelompok sadar bencana yang sudah ada di setiap kelurahan/desa.
Apalagi papan peringatan, petunjuk arah evakuasi, sudah lengkap di Kota Pariaman.
”Namun memang yang terungkap saat rakor kemarin adalah masalah koordinasi. Hal itu diakui beberapa kepala daerah yang terkena bencana beberapa waktu lalu. Kami siasati hal ini dengan gelar Apel Siaga Bencana, Insya Allah awal Maret nanti,” tegasnya.
Dalam persoalan kebencanaan tersebut katanya, Pemko Pariaman butuh dukungan Pemerintah pusat melalui Presiden RI Joko Widodo, salah satunya renovasi Pasar Pariaman, akibat dampak gempa bumi tahun 2019 Pasar Pariaman hingga kini tidak layak lagi untuk ditempati.
Namun demikian katanya, Pemko Pariaman sekarang telah membuat proposal kepada pemerintah pusat untuk relokasi Pasar Pariaman. Bahkan kondisi Pasar Pariaman telah ditinjau dua orang menteri dan satu wakil mentri.
Maka itu, dirinya usai rakor dengan BNPB, berkesempatan bertatap muka langsung dengan Presiden RI Jokowi. Dalam hal ini Genius meminta dukungan Jokowi untuk pembangunan pasar Pariaman.
”Alhamdulillah respon Pak Presiden sangat baik. Beliau berjanji akan mendorong Mentri PUPR untuk mempercepat proses administrasi,” ujar Genius.
Dengan demikian, keinginan warga Pariaman agar Pasar Pariaman bisa dibangun dan selesai Desember 2019 bisa terealisasi, sehingga Pariaman memiliki pasar yang representatif untuk mempercepat perkembangan perekonomian di Kota Pariaman.
Dalam acara rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Surabaya Walikota Pariaman H Genius Umar memaparkan semuanya kepada Presiden RI Joko Widodo. Rakor ini merupakan forum strategis mengumpulkan kekuatan dalam rangka penanggulangan bencana.
Saat itu katanya, Presiden mengingatkan bahwa Indonesia berada di negri cincin api. Sehingga untuk perencanaan pembangunan berbasis pengurangan resiko bencana. Harus jelas tata ruangnya, mana daerah merah mana yang tidak.
Jika sudah jelas tata ruang tersebut, semua pihak harus patuh. Sebab rencana itu akan kembali ke tempat semula berdasarkan siklusnya, jadi jangan dibangun kembali di daerah gempa tersebut. (efa)
Komentar