Laporan :Efanurza Kota Pariaman
Kota Pariaman merupakan salah satu Kota yang masuk 10 besar nasional kota terinovatif se Indonesia, dalam Innovative Government Award (IGA) tahun 2021 lalu. Pemerintah Kota Pariaman, melalui Badan Perencanaan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kota Pariaman kembali menggelar rapat koordinasi inovasi dan desk inovasi OPD di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman tahun 2022. “Kita melakukan hal ini agar inovasi Kota Pariaman bisa ditingkatkan,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar saat membuka acara, kemarin.
Kegiatan mengusung tema inovasi sebagai budaya kreatif, solutif dan produktif untuk kemajuan daerah, menghadirkan narasumber Hartoto, Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara – LAN RI, beserta tim yang terdiri dari Tyas Wahyu dan Hesti Annis .
“Inovasi jangan hanya mengandalkan anggaran saja, akan tetapi dalam keterbatasan anggaran tersebut seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada di lingkungan pemerintahan Kota Pariaman, dituntut untuk tetap mempunyai efektifitas kinerja yang tinggi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru demi kemajuan daerahnya,” ujar Genius Umar.
“Melalui rakor ini, seluruh OPD harus bisa saling melakukan kordinasi dan sinergitas terkait dengan indeks inovasi daerah, agar semakin lebih bagus lagi kedepannya. Samakan persepsi dan tujuan karena kewajiban inovasi tersebut ada di masing-masing OPD untuk melakukannya,” ungkap Genius.
Ia berharap, semoga rakor ini bisa menghasilkan suatu program inovasi daerah yang dapat digunakan untuk pembangunan Kota Pariaman, bukan hanya sekedar sampai mendapatkan peringkat 10 besar saja lalu terhenti, tapi harus ada dan meningkat setiap tahunnya untuk menjadi yang terdepan.
“Terimakasih kepada seluruh teman-teman birokrat beserta staf, yang telah membantu saya dalam menciptakan dan melakukan inovasi selama lebih kurang dua tahun terakhir, dengan segala keterbatasan anggaran, mereka telah mampu mengantarkan Kota Pariaman menjadi Kota yang terinovatif se-Indonesia,” ujanya.
Genius Umar Nara Sumber
Terpisah, Genius Umar juga didapuk menjadi narasumber yang digelar oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Bukittinggi. Dalam memberikan Pelatihan Kepemimpinan bagi Pejabat Administrator (PKA) yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara dan juga Riau.
“Pada kesempatan ini, saya memberikan materi tentang Penerapan Manajemen Kinerja Serta Tantangannya Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dimana di era transformasi digital saat ini, serta birokrasi pemerintahan yang tercipta mulai dari pusat sampai daerah, sudah tidak ada lagi pejabat yang bersifat bossy, atau dilayani, tetapi telah berubah menjadi melayani,” ujarnya.
Genius juga menuntut bahwa setiap individu ASN, harus bekerja dengan memberikan kinerja yang baik, terukur dan memiliki out put yang jelas, yang artinya kinerja mulai dari Kadis, Kabid, Kasi sampai staf bahkan Non ASN, harus dapat menjadi tolak ukur bagaimana kinerja dari OPD tersebut dapat meningkat, dan bagaimana mereka bekerja dengan penuh inovasi, kreatifitas dan loyalitas yang tinggi terhadap tujuan dari pimpinan daerah.
“Peran Stronger Leadership juga sangat diperlukan, dalam membuat kebijakan yang berorientasi pada pelayanan publik yang baik dan good governance, sehingga manajemen di pemerintah daerah, dapat berjalan dengan baik, yang tujuan akhirnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bagaimana dirinya menerapkan manajemen kebijakan di Kota Pariaman, mulai dari merubah birokrasi yang efektif dan efisien, quick respons dan menunjukan leadership yang kuat terhadap tujuan dari RPJMD yang telah dibuat.
“Dahulu Kota Pariaman selalu tertinggal dari daerah lainya yang ada di Sumatera Barat, tetapi saat ini, Kota Pariaman berubah menjadi yang terbaik, baik di provinsi Sumbar, maupun di Indonesia, hal ini berkat inovasi dan terobosan yang kita lakukan untuk menjadikan Kota Pariaman menjadi lebih baik.
Genius menerangkan bagaimana program yang telah dilakukanya, mulai di bidang pendidikan, seperti wajib belajar 12 tahun, Saga Saja (Satu Keluarga Satu Sarjana), bidang Kesehatan, dengan Kota Pariaman meraih UHC (Universal Health Converance) diangka 99,4 persen, dan bidang-bidang lainya.
Pada masa pandemi 2 tahun terakhir sampai saat ini, dengan keterbatasan anggaran, kita tetap berinovasi, dengan program gotong royong pembukaan jalan baru non Budgeter sebanyak 15 ruas jalan, sepanjang lebih kurang 40 KM, dimana kami mengajak ASN dan masyarakat setempat, membuka ruas jalan baru, dengan tanpa anggaran, masyarakat secara sukarela menghibahkan tanahnya, dan mereka juga ikut bersama ASN bergotong royong membuka jalan ini,” tandasnya mengakhiri.(***)
Komentar