Dalam Bulan Bakti Karang Taruna tingkat propinsi Sumatra Barat di Kota Pariaman, kemarin, Walikota Pariaman H Genius Umar meminta dukungan kepada semua pihak untuk memajukan daerahnya dalam segala bidang pembangunan. Salah satunya dukungan dari Provinsi Sumatera Barat, untuk majukan Kota Pariaman, karena dukungan tersebut sangat menentukan untuk kemajuan daerahnya.
Apalagi kesempatan ada dalam pelaksanaan puncak Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) dan Bulan Bhakti Kesejahteraan Sosial (BBKS) Provinsi Sumatera Barat tahun 2021, di Kawasan Konservasi Penangkaran Penyu, Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara.
Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan pada masa pandemi Covid-19 saat ini, dengan keterbatasan anggaran yang ada, Pemerintah Kota Pariaman hampir setiap hari mengadakan gotong royong (goro) bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada dan masyarakat “Sekarang dengan goro tersebut kita telah membuka sepanjang 6 kilometer jalan baru yang dibangun dengan nol anggaran APBD,” terang Genius Umar. Untuk itu, ia mengatakan jalan baru tersebut masih tanah saja, apabila hujan akan becek dan air akan tergenang, jadi pihaknya meminta dukungan dalam hal ini bantuan dari Provinsi Sumatera Barat, untuk pengerasan dan pengaspalanya. “Jalan baru tersebut masih tanah saja pak Gubernur, jadi kalau masih ada anggaran yang ada di Provinsi, kiranya dapat untuk menimbun dengan kerekel jalan tersebut, kalau anggaranya memadai, bisa diaspal sekalian Pak Gubernur,” ujarnya. Genius juga mengatakan jalan sisi selatan Kota Pariaman ini akan banyak manfaatnya untuk mobilisasi masyarakat dan pertumbuhan daerah yang dilalui, sehingga akan menjadikan destinasi wisata baru di Kota Pariaman. “Kita juga dalam program Water Front City (WFC), sedang menata daerah untuk membangun kawasan pantai dan sungai yang ada, menjadi lebih menarik dan tata ruang yang eyes catching, sehingga akan semakin banyak destinasi-destinasi baru yang memanjakan bagi pengunjung dan wisatawan yang datang di Kota Pariaman ini,” tuturnya.
Orang nomor satu di Kota Pariaman ini juga meminta dukungan dari Provinsi untuk membantu program yang telah ia canangkan sejak tahun 2019 yang lalu ini, dimana telah banyak pembangunan untuk mendukung program WFC ini. “Kami di daerah terkendala dengan anggaran, tetapi saya jalan terus pada program WFC ini, karena itu banyak saya meminta dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian yang ada, begitupun juga dengan program-program dan pembangunan lainya, sehingga banyak bantuan dari pusat yang mengalir ke Kota Pariaman,” tambahnya.
Genius berharap, kolaborasi dan sinergi daerah dengan Provinsi ini, dapat terus ditingkatkan, dan ia juga mengapresiasi Gubernur Sumbar yang telah menunjuk Kota Pariaman sebagai tuan rumah BBKT dan BBKS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021, karena hal ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat.
Setelah kegiatan tersebut Walikota Pariaman H Genius Umar bersama Gubernur Sumatra Barat melepas tukik ( anak penyu )sebanyak 100 ekor. Genius Umar menyatakan sebanyak 100 ekor tukik ini, dilepas kelaut, sebagai mengawali rangkaian kegiatan Puncak Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) dan Bulan Bhakti Kesejahteraan Sosial (BBKS) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021, yang bertempat di Kawasan Konservasi Penangkaran Penyu, Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara. “Tukik atau anak penyu ini, merupakan hewan yang menapak tilas akan keberadaanya, karena itu, kita berharap 10 atau 20 tahun yang akan datang, dimana ia dilepas di kawasan konservasi penyu Kota Pariaman, mereka akan datang kembali ke kawasan ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, Penyu merupakan hewan yang langka dan telah dilindungi oleh pemerintah, karena itu, Pemerintah Kota Pariaman menggagas membuat kawasan konservasi penangkaran penyu ini, untuk melindungi penyu dari kepunahan. “Dari 7 jenis penyu yang ada di seluruh dunia, 3 diantaranya ada di kawasan konservasi penangkaran penyu ini, seperti Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata), Penyu Hijau (Chleonia Mydas), dan Penyu Lekang (Lepidocheyls Olivacea),” jelasnya.
Lebih lanjut Genius mengatakan bahwa kawasan ini juga dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, objek wisata bahari dan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengembangan ekonomi produktif dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pemanfaatan yang ramah lingkungan dan lestari. “Kawasan Konservasi ini menjadi tempat pelestarian penyu dan penetasan telur penyu yang berasal dari pulau-pulau yang telah dijadikan kawasan konservasi sekitar Kota Pariaman. Telur-telur dari ketiga spesies tersebut, yang diselamatkan oleh UPT Konservasi Penyu Kota Pariaman, akan ditangkarkan sampai menetas dan dirawat dengan baik, dan bila telah cukup umurnya, maka tukik atau anak penyu ini akan kita lepaskan ke laut,” terang Genius.
Dengan dilepasnya tukik ini, ia berharap ekosistem laut yang asri dan lestari di perairan laut Kota Pariaman, akan selau terjaga dengan menjaga keseimbangan habitat dari penyu ini agar terus ada di perairan laut Kota Pariaman. “Kawasan Konservasi Penangkaran Penyu, Desa Apar ini, telah menjadi magnet bagi para peneliti dan wisatawan yang datang, dan mereka bukan hanya berasal dari indonesia saja, tetapi juga berasal dari mancanegara,” ucapnya.
Bahkan Mentari International School, Bintaro Tanggerang, salah satu sekolah berkualitas international, selalu melakukan Field Study di Pusat Konservasi Penangkaran Penyu Kota Pariaman ini, dimana kegiatan yang dilakukan tersebut, sudah menjadi kurikulum wajib dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya dalam 10 tahun terakhir, ulasnya. “Semoga kita terus dapat menjaga ekosistem yang ada dilingkungan kita, dan tukik-tukik yang kita lepas dapat hidup dengan baik dan berumur panjang, sehingga mereka akan bertelur kembali ke kawasan ini, sehingga habitat penyu yang kita jaga, dapat terus ada di Kota Pariaman,” tambahnya mengakhiri.(***)