Pascalebaran 1442 H Tahun 2021, Wisata Kota Pariaman Dibuka dengan Prokes Ketat, Untung Rp250 Juta

FOTO BERSAMA— Wakil Wali Kota Mardison Mahyuddin saat berada di pintu masuk objek wisata Pantai Gandoriah.

Pascalebaran ta­hun 1442 Hitriah semua objek wisata Kota Pa­ria­man telah kembali dibuka dengan penerapan pro­tokoler kesehatan ketat, meski sempat ditutup da­lam menekan penye­baran wabah covid 19 di Kota tabuik. Dibuka objek wi­sata tersebut karena pasa­ngan Walikota Pariaman H Genius Umar dan Wa­kilnya Mardison Mahyud­din kareba lebaran telah berlalu dan orang rantau telah pulang ke rantau. Sebab, lebaran ditutup untuk menghindari wabah covid 19.

Kenapa tidak pengun­jung umumnya perantau.  Atas dasar itu objek wisata Kota Pariaman dibuka kembali pasca ditutup. Kebijakan membuka kem­bali objek wisata tersebut dilakukan oleh Walikota Pariaman, Genius Umar setelah mendengar saran dan masukan dari Forum Komunikasi Pimpinan Da­e­rah (Forkopimda) Kota Pariaman saat rapat eva­luasi Tim Satgas Covid-19 Kota Pariaman. Mulai dari Kapolres Pariaman, AKBP Deny Rendra Laksmana, Dandim 0308 Pariaman, Letkol Czi Titan Jatmiko, Ketua DPRD Kota Paria­man, Fitri Nora beserta Forkopimda lainnya serta OPD terkait.

“Sebelumnya kita me­la­kukan evaluasi kebi­jakan penutupan objek wisata dua hari ini, maka berdasarkan saran dan pertimbangan Forko­pim­da yang hadir bahwa kita sepakat untuk membuka kembali objek wisata de­ngan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin.

Katanya, sebelumnya, objek wisata di Kota Pa­riaman ditutup selama dua karena pengunjung dan pelaku pariwisata kurang mematuhi prokes serta tingginya angka kun­jungan wisatawan selama liburan Hari raya idul fitri 1442 H / 2021 M.

Sekarang mengecek suhu tubuh pengunjung dipintu masuk objek wi­sata. Jika suhunya tinggi, tidak boleh masuk ke objek wisata dan pengunjung serta pelaku usaha harus tetap memakai masker. Kami juga akan merutin­kan razia prokes di objek wisata tersebut, jika pe­ngunjung melanggar pro­kes maka petugas akan mengusir keluar pengun­jung dan menutup tempat usaha tersebut ,” tegas­nya.

Dikatakannya, selain di pintu masuk, tim juga akan berkeliling di objek untuk memantau pengun­jung yang tidak mematuhi prokes.

Wali Kota Pariaman ingatkan meskipun Kota Pariaman saat ini berada pada zona kuning atau resiko rendah, namun kita tidak boleh lengah dengan prokes covid-19.

Genius Umar meng­himbau kepada para pela­ku pariwisata dan pengun­jung di objek wisata mau­pun di tempat lainnya untuk tetap mematuhi pro­t­okol kesehatan. Se­hingga diharapkan, de­ngan perlahan ekonomi kita di Kota Pariaman pulih kembali.

Wakil Wali Kota Paria­man Mardison Mahyud­din pasca dibukanya kem­bali wisata pantai dan destinasi wisata di Kota Pariaman langsung  me­ninjau pelaksanaan pe­nga­manan dan penjualan tiket masuk di area pintu masuk kawasan wisata Kota Pariaman.

Katanya, ada lima titik lokasi penjualan tiket ma­suk dan retribusi parkir yang ditinjau Mardison, yakni portal pintu masuk dan keluar Pantai Gando­riah dan pintu masuk/keluar Pantai Kata dan Pantai Talao Pauh Kota Pariaman.  Mardison, ke­pada petugas pengutip parkir, petugas penga­manan, petugas keseha­tan dan tiket masuk sam­paikan bahwa untuk setiap pengunjung yang masuk agar selalu diperhatikan protokol kesehatannya, seperti memakai masker, dan menjaga jarak.

“Jika ada yang nan­tinya saat pengukuran suhu tubuh yang diatas 37.5 derjat, agar segera koordinasikan dengan tim medis, dan jangan di izin­kan masuk lokasi, karena nantinya hal tersebut di­tengarai akan menularkan kepada yang lainnya, “ ungkap Mardison.

Tak lupa, sambung Mar­­dison, jangan ada yang menjual karcis masuk dan tiket melebihi aturan yang telah dibuat sesuai de­ngan kebijakan libur l­e­baran yang ditetapkan dengan Perwako Nomor 9 tahun 2019 tentang Pe­rubahan Tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir, untuk libur nasional me­liputi lebaran, natal dan tahun baru.  Mardison juga terlihat secara langsung menyerahkan bukti tiket masuk kepada para pe­ngunjung setelah dila­kukan pengecekan suhu tubuh dan dinyatakan a­man dari wabah covid-19.

Jadi katanya, Kota Pa­riaman dinilai sukses gelar pariwisata dengan Prokes dan raup Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama libur lebaran Rp 250 juta lebih dari sektor Pariwisata. Jumlah ini didapat selama 8 (delapan) hari Peme­rintah Kota Pariaman mem­buka destinasi wisatanya.

“Jumlah tersebut be­rasal dari Retribusi tiket masuk sebesar Rp­.203.­867.000, ditambah dengan pemasukan dari parkir Rp.52.681.000, sehingga total PAD Kota Pariaman selama 8 hari libur le­baran, berjumlah Rp.­256.­548.000 rupiah, dengan jumlah kunjungan wisa­tawan mencapai 38.313 orang,” ujarnya.

Katanya, mulai dari tanggal 14 dan 15 Mei, PAD yang terkumpul sudah mencapai Rp.59.329.000 rupiah, dengan jumlah wisatawan yang ber­kun­jung sebanyak 11.335 orang. “Dengan adanya in­struksi dari Kapolda, untuk tanggal 17 dan 18 Mei seluruh destinasi wisata Kota Pariaman ditutup, karena ketidakpatuhan masyarakat dan pelaku wisata terhadap protokol kesehatan, untuk me­ngan­tisipasi penyebaran Co­vid-19 di Sumbar.

Sementara Walikota Pariaman Genius Umar menjelaskan bahwa Pe­merintah Kota Pariaman mengambil kebijakan un­tuk membuka destinasi wisatanya dengan me­ngaktifkan retribusi tiket masuk, yang berguna un­tuk mengetahui jumlah wisatawan dan pengun­jung yang datang, seka­ligus untuk menggenjot PAD dari sektor pari­wisata.

“Setelah dibuka kem­bali tanggal 18 Mei, sam­pai hari ini, tingkat kun­jungan mencapai 38.313 wisatawan yang  ber­wi­sata ke Kota Pariaman, dimana kita tarik retribusi tiket masuk Rp. 5.000 rupiah/orang, untuk di Pantai Gandoriah dan Pantai Ka­ta, sedangkan yang ke Pulau Angso Duo, sesuai retribusi sebesar Rp­.10.­000 rupiah/orang,” ujar­nya.

“Ada sebanyak 36.260 orang yang berwisata di Pantai, dan 2.053 orang yang ke Pulau Angso Duo, dengan PAD yang ter­kumpul mencapai Rp. 203.­867.000, yang tentunya hal ini menjadi hal yang po­sitif di tengah penurunan laju ekonomi akibat pan­demi Covid-19 saat ini,” ungkapnya.

Sedangkan untuk Par­kir, baik kendaraan roda dua, roda empat dan Bus Pariwisata, pemasukan PAD dari struk Rp.­32.610.­000 dan dari karcis Rp. 20.071.000, sehingga total pemasukan dari Parkir berjumlah Rp.52.681.000, ulasnya. “Semoga de­ngan menggeliatnya kem­bali ekonomi dari sektor pariwisata ini, Kota Paria­man dapat kembali me­ning­katkan laju per­tum­buhan ekonominya, yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masya­rakat,” tuturnya.

Genius Umar juga me­ngucapkan terimakasih kepada petugas ga­bu­ngan di kawasan wisata Kota pariaman, dimana terdiri dari petugas TNI, POLRI, BPBD, Pol PP, Dis­hub, Dinas Pariwisata dan unsur lannya, yang telah menerapkan Pariwisata dengan Prokes yang ketat, dan juga pembatasan pe­ngunjung hanya 30 persen dari jumlah maksimal yang ada. “Terimakasih dan apresiasi kepada Pol­res Pariaman, Kodim 0308 Pariaman, dan jajaran Petugas dari Pemko Pa­riaman, baik Pol PP, BPBD, Dishub dan Dinas Pari­wisata, yang telah beru­paya menciptakan pari­wisata yang taat Prokes, sehingga destinasi wisata kita tetap dapat dibuka,” tandasnya meng­akhiri.­ (***)

Exit mobile version