Wali Kota Pariaman H Genius Umar, kemarin, melakukan penyerahan bantuan beasiswa bagi mahasiswa yang mendapat program Sagasaja (Satu Keluarga Satu Sarjana). “Kali ini kita membagikan kepada 49 orang mahasiswa -mahasiswi kurang mampu asal Kota Pariaman dengan persyaratan utama IPK diatas 2,75,” kata Genius Umar, kemarin.
Kegiatan ini katanya, dalam rangka meningkatkan derajat pendidikan dan menanggulangi kemiskinan di Kota Pariaman.
Kenapa tidak katanya, 66 orang mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan masuk dalam program satu keluarga satu sarjana (saga saja), mendapat bantuan beasiswa semester pertama dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Pariaman melalui Pemerintah Kota Pariaman.
“Bantuan beasiswa di program saga saja ini adalah salah satu cara untuk memutus lingkaran kemiskinan, dengan arti mereka miskin karena tidak sekolah, dan mereka tidak sekolah karena miskin, jadi salah satu cara untuk memutus lingkaran tersebut adalah dengan melakukan intervensi pendidikan kepada mereka,” ujarnya.
Dikatakan, 66 orang mahasiswa tersebut merupakan angkatan 2020 Semester I dari Politeknik Akademi Teknologi Industri Padang yang berada dibawah Kementerian Perindustrian. Jadi masing-masing mereka yang mendapatkan IP diatas 2.75 akan mendapatkan bantuan beasiswa sebesar lima juta rupiah, sementara mahasiswa yang IP nya dibawah 2.75 tidak mendapatkan bantuan beasiswa dan menjadi tanggung dari orang tua mereka hingga passing grade mereka naik diatas IP 2.75, kemudian bagi mahasiswa yang IP nya diatas 3.75 akan mendapatkan bonus dari Pemerintah Kota Pariaman sebesar satu juta rupiah.
“Kalau tidak ada program ini kita akan meragukan mereka untuk bisa kuliah, sehingga akan sulit bagi mereka nanti untuk mengangkat keluarganya keluar dari kemiskinan, karena rata-rata mereka semua berasal dari keluarga yang tidak mampu, yang mana orang tuanya bekerja sebagai buruh harian lepas, petani, bahkan ada yang yatim piatu, jadi ini sudah merupakan tugas kita bersama untuk bisa membantu mereka”, jelasnya lebih lanjut.
Beliau berharap anak-anak ini akan lebih giat lagi untuk belajar agar bantuan dari program saga saja ini tidak terputus buat mereka, karena pemerintah kota memberlakukan sistem reward and punishman.
“Semoga dengan kuliahnya mereka di politekhnik ini selama tiga tahun kedepan, mereka akan bisa bekerja di industri yang telah menjalin kerjasama dengan Pemko, sehingga mereka bisa mengangkat derajat keluarga mereka dari kemiskinan, serta mengangkat pendidikan di Pariaman,” tandas wako. (efa)