Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan guna meningkatkan pengunjung pariwisata di Kota Pariaman, Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pendataan Hotel, Homestay, Restoran dalam Pengembangan Pola Perjalanan
“Wisata alam Kota Pariaman tahun 2020 yang dibuka oleh Kepala Disparbud Kota Pariaman. Wali Kota Pariaman Genius Umar saat menghadiri FGD mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada Disparbud dan peserta yang telah menyelanggadaran dan hadir pada FGD ini.
“Hari ini kita melaksanakan FGD Pendataan Hotel Pendataan Hotel, Homestay, Restoran dalam Pengembangan Pola Perjalanan Wisata Alam Kota Pariaman Tahun 2020. Ini merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk memajukan pariwisata. Karena dengan kesepakatan yang sama, saya yakin kita bersama bisa memajukan pariwisata di Kota Pariaman,” ungkapnya.
Pariwisata saat ini menjadi salah satu tren yang berkembang cukup pesat dan dianggap sebagai industri yang cukup menjanjikan, alasannya karena pariwisata memiliki banyak manfaat bagi masyarakat juga negara baik dari segi ekonomi, budaya, lingkungan, ilmu pengetahuan, dan lainnya.
Dengan banyaknya manfaat yang dihasilkan oleh sektor pariwisata, presiden dan wakil presiden Indonesia telah memutuskan untuk menjadikan pariwisata sebagai lini sektor utama. Oleh sebab itu, diperlukan usaha-usaha untuk memasarkan suatu destinasi wisata agar lebih dikenal oleh wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Selain itu, usaha-usaha memasarkan destinasi juga berguna agar destinasi wisata tersebut memiliki masa hidup yang lebih panjang.
“Membangun branding destinasi pariwisata kelas dunia, nasional, atau lokal memang tidak mudah, apalagi dalam situasi seperti saat ini, dimana pandemi Covid-19 melanda seluruh negara di dunia, dan dampaknya sangat nyata, tingkat perekonomian dunia saat ini anjlok, menurun drastis, dan ini akan menjadi dampak yang buruk kalau tidak segera dibenahi. Dalam kondisi yang tidak menentu saat ini, akan berdampak besar pada branding destinasi yang telah dibangun dengan budget yang besar sebagai investasi yang diharapkan dapat menembus target kunjungan wisatawan yang telah ditentukan, “ tambahnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan FGD ini, akan menjadi penambah ilmu pengetahuan dan penyatuan persepsi tentang pengelolaan kepariwisataan yang terstruktur dengan baik, apalagi saat ini pandemi Covid-19 masih melanda negara kita, untuk itu agar kita tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap beraktifitas.
Sementara itu Kepala Disparbud Kota Pariaman Dwi Marhen Yono usai kegiatan mengatakan citra suatu destinasi sangat dipengaruhi oleh Akses, Atraksi, Amenitas, Dan Ancillary (penunjang dan jasa), dimulai sejak kedatangan wisatawan, selama beraktifitas di destinasi, dan kembali ke daerah atau negara asalnya.
Pengalaman selama beraktivitas di destinasi pariwisata akan menjadi faktor penentu apakah suatu destinasi pariwisata akan berhasil atau gagal di kemudian hari. Oleh karena itu, suatu destinasi pariwisata perlu dikelola secara profesional agar wisatawan merasa puas dan senang saat kembali ke daerah atau negara tempat tinggalnya.
“Apabila wisatawan merasa tidak puas dan risih saat berkunjung ke suatu destinasi pariwisata, maka akan berdampak buruk bagi destinasi pariwisata tersebut, meskipun memiliki branding kelas dunia, nasional dan lokal,” ujarnya.
Di sinilah peran dari bapak dan ibu selaku pelaku pariwisata atau penyedia jasa, mulai dari pengusaha Hotel, Homestay, Restoran Travel Agent, Pramuwisata, Operator Diving dll, dalam Pengembangan SDM agar para pengunjung dan wisatawan dapat menikmati Perjalanan Wisata di Kota Pariaman kita tercinta ini.
Ia menambahkan harus bisa meningkatkan kualitas pengalaman berwisata bagi para wisatawan, dimana pembangunan pariwisata harus peka terhadap tingkat kepuasan wisatawan, sehingga menjadikan perjalanan wisata nya sebagai sebuah pengalaman yang berharga. Dalam hal ini, kualitas produk wisata serta interpretasinya memiliki peranan sangat penting bagi kualitas pengalaman berwisata seseorang.
“Kota Pariaman saat ini menjelma menjadi tujuan wisatawan domestik, tetapi kita belum menyatukan persepsi tentang hal tersebut. Semoga setelah mengikuti FGD ini, kita semua dapat seayun selangkah, sabiduak sadayuang, dalam mendorong kemajuan pariwisata Kota Pariaman, agar dapat menjadi Kota tujuan wisata yang betul-betul menarik untuk dikunjungi, “ tutupnya mengakhiri.(efa)
Komentar