SUDIRMAN, METRO–Ratusan orang warga Binaan di Lapas Kelas II B Payakumbuh mengikuti Vaksin Covid-19 perdana yang digelar di Aula Lapas setempat, Selasa (29/6). Beragam ekpresi muncul dari Warga Binaan Permasyarakatan yang rata-rata tersandung kasus Narkoba itu. Ada yang tenang, ada yang sedikit gelisah dan ada juga yang tampak gugup. Satu persatu warga binaan dikumpulkan oleh petugas sebelum melakukan pemeriksaan/skrening kesehatan. Setelah lulus pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran suhu tubuh, tekanan darah/tensi dan wawancara. Mereka diminta menunggu hingga dipanggil untuk disuntik/divaksin.
Belasan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas telah bersiaga di meja mereka masing-masing. Satu persatu warga binaan mulai dipanggil untuk di suntik. Ada yang sedikit menarik, beberapa orang WBP terlihat sedikit takut, mereka beberapa kali bertanya kepada petugas, terkait sakit/tidak divaksin, bahkan ada yang memeluk petugas Lapas saat jarum suntik mulai masuk ke lengan mereka.
Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz dan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Bakhrizal serta Kalapas, M. Khameily yang memantau langsung kegiatan Vaksinasi tersebut memberikan dukungan dan semangat kepada mereka yang mengikuti vaksinasi.
Menurut Erwin Yunaz, saat ini jumlah warga Payakumbuh yang telah mengikuti Vaksinasi mencapai angka 30.000 dari target 80.000. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah. Ia juga mengapresiasi WBP yang mendukung upaya pemerintah dalam pelaksanaan Vaksinasi. “Untuk Payakumbuh, antusias masyarakat sangat tinggi. Hingga saat ini capaian kita telah mencapai angka sekitar 30.000 orang. Dan hari ini kita apresiasi WBP di Lapas Payakumbuh yang juga mengikuti vaksinasi,” ucap Erwin.
Ia juga menambahkan, masyarakat tidak perlu takut untuk mengikuti Vaksinasi, karena sejauh ini belum ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berdampak pada mereka yang telah di vaksin.
Sementara Kalapas Kelas II B Payakumbuh, M. Khameily menyebutkan bahwa sebelumnya memang terdapat sejumlah WBP dan pegawai Lapas yang Positif Covid-19, namun mereka semua telah sembuh. Untuk itu pihaknya mendukung Program Pemerintah dalam pelaksanaan Vaksinasi. “Sebelumnya pada tahun 2020 lalu memang ada WBP dan pegawai kita yang Positif COVID-19, namun setelah menjalani Isolasi mandiri akhirnya sembuh/negatif. Tentu kita sangat mendukung Program Pemerintah terkait Vaksinasi ini,” sebut Khameily didampingi petugas Lapas, Daniel Sihombing.
Khameily juga menambahkan, semula jumlah warga binaan yang mengikuti Vaksinasi pertama tersebut adalah 189 orang, karena hanya mereka yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), Namun belakangan keseluruhan nya (289 orang. Red) akan di vaksin. “Semula memang hanya 189 orang yang akan kita vaksin, namun agar semua WBP bisa terlindungi, maka semuanya akan di vaksin hari ini,” tutupnya.
Salah seorang WBP yang minta namanya tidak ditulis, menyebutkan ia mengikuti Vaksinasi agar bisa segera kembali ke keadaan seperti semua, sehingga bisa dikunjungi sanak saudaranya. “Saya rindu keluarga, mudahan dengan Vaksinasi ini keadaan bisa normal dan bisa dikunjungi lagi oleh keluarga,” sebut Pria yang tersandung kasus Narkoba itu. Hingga saat ini, pihak LPKA masih belum membuka layanan tatap muka bagi keluarga/masyarakat yang ingin melakukan kunjungan tatap muka ke Lapas yang berada di Pusat Kota itu. (uus)




















