Elzadaswarman menambahkan, konsep Qoryah Thayyibah atau desa yang baik dan berkah mencerminkan semangat membangun masyarakat religius, produktif, dan berdaulat. Pemerintah Kota Payakumbuh, menurutnya, menyambut baik berbagai gerakan dan inisiatif ‘Aisyiyah, terutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi keluarga, pengelolaan pangan lokal, dan edukasi keberlanjutan hidup.
“Peran ibu-ibu ‘Aisyiyah dalam membangun lumbung pangan keluarga, pekarangan produktif, hingga komunitas berbasis masjid, merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkap Elzadaswarman.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam seluruh rantai produksi dan distribusi pangan, yang tidak hanya menyangkut ketersediaan, tetapi juga akses yang merata dan kandungan gizi yang memadai. “Saya percaya, gerakan perempuan seperti yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah akan terus menjadi tulang punggung dalam menjaga stabilitas pangan dan sosial masyarakat,” ujarnya.
Mengakhiri sambutannya, Elzadaswarman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Milad ke-108 ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat. “Pemko Payakumbuh senantiasa terbuka dan siap mendukung program-program strategis ‘Aisyiyah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di akar rumput,” pungkasnya. (uus)
















