Dari sisi ekonomi, Koto Tangah menunjukkan perkembangan UMKM yang luar biasa. Salah satu produk unggulan adalah rendang “Uni Kayo” yang telah menembus pasar internasional.
Kelurahan juga aktif bekerja sama dengan Pondok Promosi Kota Payakumbuh untuk pemasaran produk UMKM baik secara langsung maupun daring. Tidak hanya itu, partisipasi masyarakat dalam pembangunan sosial juga mendapat perhatian khusus. Masyarakat Koto Tangah secara swadaya turut membangun Masjid Munawarah. “Nilai-nilai budaya, kebersamaan, dan spiritualitas terus dijaga dan menjadi kekuatan utama dalam pembangunan di kelurahan ini,” ujar Zulmaeta.
Sementara itu, perwakilan tim penilai provinsi Desrianto Boy, yang juga Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sumatera Barat, menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian Kelurahan Koto Tangah. “Penilaian ini bertujuan untuk mengevaluasi sekaligus mendorong pemerintah kelurahan agar terus mengembangkan potensinya, khususnya dalam bidang ketahanan pangan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa tahun ini terdapat tujuh kota di Sumatera Barat yang ikut serta dalam seleksi lomba kelurahan. Kota Payakumbuh disebut sebagai salah satu daerah yang diperhitungkan, mengingat telah dua kali meraih juara pada tingkat provinsi. “Payakumbuh merupakan kota yang konsisten menunjukkan kemajuan di berbagai aspek. Dukungan dari semua pihak membuat kota ini selalu menjadi kandidat kuat dalam lomba kelurahan,” ujarnya.
Desrianto berharap, hasil penilaian nantinya tidak hanya menjadi indikator keberhasilan administratif, tetapi juga dapat memotivasi kelurahan untuk terus melakukan terobosan-terobosan baru demi kemajuan dan kesejahteraan warganya. “Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa. Semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (uus)
















