Ia mengakui bahwa jumlah petugas kebersihan belum sebanding dengan luas area yang harus dirawat. Karena itu, kolaborasi menjadi kunci menjaga kawasan ini tetap bersih dan nyaman. “Semoga gotong royong ini jadi contoh kepedulian semua pihak terhadap fasilitas publik, dan kegiatan skrining kesehatan juga membawa manfaat langsung bagi ASN agar semakin sehat dan berkinerja maksimal,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memantau kesehatan di kalangan ASN, sehingga dapat menjaga produktivitas dan kualitas pelayanan publik. “Pemeriksaan ini rutin dilakukan setiap tahun. Namun pada 2025 kami menggelarnya lebih intensif, yakni tiga kali dalam setahun. Selain itu, setiap ASN yang sudah diperiksa akan menerima rapor kesehatan pribadi,” ujarnya.
Wawan menambahkan bahwa gaya hidup sehat perlu menjadi perhatian ASN, tidak hanya demi kesehatan pribadi, tetapi juga dalam menunjang kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat. “Pola makan bergizi, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, dan tidur cukup adalah kebiasaan sederhana yang bisa menjaga tubuh tetap bugar. Menghindari stres juga penting karena tekanan kerja tinggi berdampak negatif bagi kesehatan jangka panjang,” tuturnya.
Dikesempatan itu juga, Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh Muslim mengatakan, untuk pembangunan normalisasi sungai, Payakumbuh dijadikan rujukan oleh Pemerintah Pusat atas pembangunan Sungai Batang Agam ini. “Kalau ada daerah lain yang akan menormalisasi sungai di daerahnya, Kementerian PU akan menjadikan Kota Payakumbuh sebagai contoh. Dan daerah tersebut diminta untuk belajar ke Payakumbuh,” ucapnya. “Makanya, dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Batang Agam ini dan dengan keterbatasan personil kebersihan, mari bersama sama kita jaga kebersihan dan keindahan kawasan Batang Agam yang sudah dibangun ini,” pungkasnya. (uus)