PAYAKUMBUH, METRO–Raut wajah Rosniati (65) terlihat lega saat menceritakan kisah perjuangannya mendampingi sang suami, Iswardi (67), menjalani operasi katarak. Warga Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota ini mengaku terbantu dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan.
Berkat program JKN, operasi katarak suaminya tidak dipungut biaya sepeser pun. “Alhamdulillah, suami saya bisa menjalani operasi katarak sebanyak dua kali tanpa harus keluar uang sedikit pun. Semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan lewat Program JKN,” tutur Rosniati, Senin (5/5).
Menurutnya, sang suami sudah lama mengalami gangguan penglihatan. Awalnya hanya dianggap sebagai gejala biasa akibat faktor usia, namun lama-kelamaan penglihatannya makin memburuk hingga menyulitkan aktivitas sehari-hari. “Awalnya cuma mengeluh pandangan kabur, namun lama-lama tidak bisa melihat dengan jelas, sehingga saat mau kerja juga jadi tidak maksimal,” ucap Rosniati.
Setelah diperiksa di Puskesmas setempat, Iswardi dirujuk ke rumah sakit dengan diagnosis katarak. Dokter menyarankan operasi sebagai solusi terbaik untuk memulihkan penglihatannya. “Waktu itu kami sempat bingung, karena katanya kalau operasi harus siap biaya jutaan. Tapi setelah kami tanya-tanya, ternyata bisa ditanggung penuh lewat BPJS Kesehatan,” jelas Rosniati.
Ia pun segera mengurus segala kelengkapan administrasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia dan suaminya terdaftar sebagai peserta JKN. Proses rujukan pun berjalan lancar dan dalam waktu singkat, sang suami berhasil menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Ibnu Sina Payakumbuh. “Dari awal periksa sampai operasi selesai, semuanya gratis. Tidak ada tambahan biaya, bahkan obat dan kontrol pasca-operasi juga ditanggung, asalkan kita mengikuti semua prosedur dan ketentuan yang berlaku,” ungkap Rosniati.
Rosniati mengaku sangat terbantu dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan selama proses pengobatan suaminya saat itu. Menurutnya, petugas medis bersikap ramah dan memberikan penjelasan yang mudah dipahami, sehingga ia merasa tenang dan percaya diri mendampingi suaminya. “Kami dilayani dengan sangat baik, dokternya sabar dan ramah, perawatnya juga membantu sekali. Semua informasi dijelaskan dengan baik dan kami tidak merasa dibedakan meskipun menggunakan BPJS Kesehatan,” cerita Rosniati.