LIMAPULUH KOTA, METRO –Jalan alternatif milik kabupaten Lima Puluh Kota di Jorong Tanjung Haro Utara, Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padangpanjang, Kecamatan Luhak, ambruk dan tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Daerah Lima Puluh Kota. Tidak hanya menyulitkan bagi pengguna jalan, juga mengancam keselamatan penguna jalan.
Padahal jalan itu menjadi jalur alternatif penghubung antara Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Kota Payakumbuh, bagi masyarakat Nagari. Tidak hanya jalan itu yang dikeluhkan masyarakat, tetapi juga jalan utama nagari yang kondisinya disejumlah titik saat ini rusak parah dengan lobang menganga.
Minimnya perhatian Pemkab Limapuluh Kota ini menjadi sorotan masyarakat. Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Safni-Ahlul Badrito Resha menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk perbaikan jalan tersebut. “Lah lamo, namun sampai kini alun juo ado perhatian pemerintah lai,” ucap Dodi Sastra, salah seorang warga Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Senin (14/4).
Hal yang sama juga diungkapkan Yondri. Jalan penghubung tersebut berada di Silarak, Jorong Tanjuang Haro Utara. Saat ini kondisinya sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Sebab sebagian besar badan jalan sudah ambruk.”Kita sudah lama menyampaikan hal ini kepada pemerintah nagari, agar bisa disampaikan ke Kabupaten Limapuluh Kota untuk dibenahi,” sebut Yondri. Tidak hanya jalan penghubung tersebut, sejumlah titik jalan di Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang mengalami kerusakan cukup parah. Lubang menganga di sepanjang jalan kabupaten yang berada di nagari. Mulai dari batas Kota Payakumbuh di Bukitsitabur hingga jorong paling ujung di Sikabu-kabu, alami kerusakan jalan serius.
Kerusakan jalan dari Pakan lamo menuju Padang Laweh sekitar 800 meter, hingga saat ini belum kunjung diperbaiki. Menurut warga aspal jalan pertama sudah terlihat lagi, hanya batu-batu lepas yang terlihat dan berlubang. Kemudian jalan dari pusat pemerintahan nagari di Jorong Padang Panjang menuju Jorong Lakuak Dama, sepanjang 1 kilometer, sudah belasan tahun mengalami kerusakan. Namun hingga saat ini, juga belum kunjung mendapat sentuhan pembangunan.
Komentar