Dari pantauan di lokasi SPBU, dibagian depan terpasang rantai besi yang membentang dari pintu masuk hingga pintu keluar. Tak jauh dari rantai besi itu terpasang spanduk ukuran 4 meter dengan tulisan “ Mohon Maaf SPBU TIDAK Bisa Operasional Sementara”.
Sedangkan pemilik SPBU, H. Anas saat dikonfirmasi membenarkan SPBU miliknya berhenti sementara beroperasi pasca kebakaran beberapa hari lalu. Ia juga kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait tidak beroperasinya SPBU yang mempekerjakan puluhan karyawan itu. “Untuk sementara waktu memang SPBU ini tutup atau tidak beroperasi pasca kebakaran beberapa hari lalu. Untuk operasi kembali, kami masih menunggu instruksi,” ucapnya.
Ia juga mengakui kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait tidak beroperasinya operasi SPBU miliknya. Bahkan anggapan negatif mulai bermunculan. Ada yang beranggapan pihak SPBU menimbun BBM.
“Banyak, banyak masyarakat yang mempertanyakan terkait tidak beroperasinya/terhenti sementara SPBU ini, bahkan ada yang menuding kami menimbun BBM. Tapi setelah kami jelaskan, masyarakat bisa paham. Semoga kedepannya bisa segera beroperasi lagi,” ucapnya.
Sementara terkait penyebab kebakaran, H. Anak menyebutkan terjadi saat Mobil Tangki BBM akan membongkar BBM di SPBU miliknya. Diduga ada korsleting listrik, sehingga menyebabkan kebakaran saat BBM yang dibongkar mengalir. “Ada insiden kebakaran saat pembongkaran BBM. Udara BBM disambar korsleting listrik,” jelasnya. Sebelumnya diberitakan, peristiwa kebakaran kembali terjadi jelang sahur di Kota Payakumbuh, Minggu (23/3) sekitar pukul 02.00 Wib. (uus)




















