LIMAPULUH KOTA, METRO–Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Payakumbuh (Dahulu bernama LPKA Tanjung Pati) memaksimalkan pembinaan terhadap puluhan Anak Binaan yang ada di LPKA sedang Ramadhan. Tidak hanya pembinaan terkait pelaksanaan Ibadah Sholat, Namum juga baca Al-Qur’an dan berbagai ilmu agama lainnya.
Sebab di luar Ramadhan, anak binaan disibukkan dengan berbagai kegiatan pendidikan dan keterampilan lainnya, sehingga saat Ramadhan tiba menjadi Momentum untuk memaksimalkan pendidikan keagamaan.
Pembinaan keagamaan yang dipusatkan di Mesjid An-Nur yang berada didalam LPKA diharapkan dapat menambah bekal atau ilmu agama Anak Binaan yang berasal dari berbagai Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat. Tidak hanya didampingi petugas dari dalam LPKA, namum juga dari luar, yakni dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Limapuluh Kota.
“Alhamdulillah selama Ramadhan ini kita bisa memaksimalkan pembinaan keagamaan terhadap anak binaan yang ada LPKA Kelas II B Payakumbuh. Diantaranya tata tertib sholat, membaca Alquran dan berbagai hal lainnya,” sebut Kepala LPKA Kelas II B Payakumbuh, Nofrizal, didampingi Kasi Pembinaan, Varid Fernandez, Kasi Pengawasan dan Penegakkan Disiplin, Darisman serta Humas LPKA, Hendri, Senin (17/3).
Lebih jauh Nofrizal menyebutkan, Pembinaan terhadap anak Binaan itu untuk memastikan gerakkan dan bacaan sholat tepat, termasuk bacaan saat membaca Al-Qur’an. “Kita dampingi dan lihat langsung saat anak-anak mempraktekkan gerakkan dan bacaan sholat. Gerakkan yang kurang tepat langsung dibenarkan oleh petugas. Untuk Ramadhan ini kita maksimalkan,” tambahnya.
Sementara Kasi Pembinaan, Varid Fernandez menambahkan, selain didalam Mesjid, pembinaan keagamaan juga dilakukan diruang Pustaka yang hanya berjarak beberapa meter dari Mesjid An-Nur. Puluhan anak binaan secara bergantian membaca berbagai jenis buku Keagamaan melalui Tablet dan buku yang tersedia di rak buku.
“Selain pembinaan secara langsung melalui praktek sholat dan membaca Al-Qur’an dan Iqra, anak binaan juga membaca berbagai jenis buku agama melalui tablet maupun secara langsung diberbagai koleksi buku yang ada,” tambahnya.
Saat ini di LPKA Kelas II B Payakumbuh terdapat 46 Anak Binaan yang tersangkut berbagai perkara pidana, diantaranya Asusila, Narkoba, pencurian dan penganiayaan. Selain itu juga terdapat 24 orang Warga Binaan Perempuan yang merupakan titipan. “Saat jumlah warga binaan kita mencapai puluhan orang, selain anak binaan juga terdapat perempuan yang merupakan titipan,” ucap Darisman diamini Hendri. (uus)