Senada dengan wali kota, Camat Latina Diki Engla juga mengapresiasi kekompakan masyarakat di Kecamatan Latina yang menggalang bantuan. BanÂtuan yang diberikan sebelumnya juga digalang untuk membangun rumah masyarakat yang tidak layak huni.
“Kepedulian kelompok masyarakat ini patut dicontoh oleh masyarakat lainnya di Kelurahan lainnya di Kecamatan Latina. Tidak hanya hari ini mereka menggalang bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang sakit, namun juga untuk membangun rumah masyaÂraÂkat yang tidak layak huni,” tambahnya.
Diki juga terus mendorong kepedulian ASN di Kecamatan Latina yang dikolaborasikan dengan Puskesmas.
“Di Kecamatan kita juga ada gerakan Bang Apin atau Sumbangan Seribu Tiap Senin dari ASN. Gerakan ini juga kita koÂlaboÂraÂsikan dengan PusÂÂÂkesÂmas, seÂÂÂhingga memÂÂÂbantu maÂsyaÂrakat,” tuÂÂtupnya.
Adapun ketiga maÂsyarakat Latina yang menerima bantuan adalah Wega Cahyani (34), seorang ibu tangguh dari Koto Panjang Padang, mengalami pendarahan subdural akibat penyumbatan pembuluh darah di otaknya. Awalnya hanya sakit kepala hebat pada Desember 2024, namun kemudian Wega kehilangan kesadaran dan harus dilarikan ke rumah sakit. Operasi pertama telah dilakukan pada Januari 2025, sementara operasi kedua menunggu kondisi fisiknya stabil.
Muhammad Al Hamdan (8 ), bocah luar biasa dari Koto Panjang Dalam, mengalami osteogenesis imperfecta atau kerapuhan tulang yang membuatnya harus menjalani perawatan rutin ke RS M. Djamil Padang setiap dua bulan.
Refna (56 ), seorang kepala keluarga yang menÂÂjadi tulang punggung keluarganya, kini harus berjuang melawan kanker hati. Rasa sakit yang tak tertahankan sejak November 2024 tak menyurutkan semangatnya, namun keterbatasan ekonomi menjadi tantangan besar. (uus)




















