LIMAPULUH KOTA, METRO–Warga Jorong Koto Baru, Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, menutup akses jalan menuju salah satu ponpes di daerah itu, Jumat (14/2) dengan plang besi. Buntut penutupan jalan menuju pondok pesantren yang dilakukan warga, beredar video santri baik laki maupun wanita terpaksa harus lewat jalan pintas di pematang sawah untuk naik bus di jalan raya sejauh hampir 400 meter.
Karena pada plang portal di jalan yang ditutup warga bertuliskan “Mohon Maaf Jalan Ini di Tutup”. Sehingga santri dan bus sekolah tidak bisa lewat. Hal ini sudah hampir satu Minggu sejak awal kejadian bus sekolah pondok tanpa sengaja menyenggol pagar rumah warga. Hingga berbuntut panjang.
Terkait penutupan jalan menuju ponpes yang dilakukan warga itu dibenarkan oleh Wali Nagari Sariak Laweh, Alex, namun dirinya menyebut portal yang dipasang warga hanya tidak membolehkan mobil untuk lewat sampai persoalan selesai. Namun, untuk santri dan masyarakat yang lewat dengan jalan kaki diperbolehkan.
“Masyarakat memasang portal itu hanya untuk mobil, kalau pejalan kaki boleh dan tidak ada diskriminasi antara masyarakat setempat dengan santri ponpes, semua boleh lewat jalan itu. Kita masyarakat Jorong Koto Baru, tidak marah dengan ponpes. Bahkan jalan dari SD-TK itu dihibahkan oleh masyarakat untuk jalan menuju ponpes,” ungkap Walinagari.
Dia menyebut, persoalan yang terjadi hanya mis komunikasi antara warga dan pihak ponpes. “Ini hanya miskomunikasi saja. Berawal dari kejadian sopir bus sekolah menyenggol tembok pagar salah satu rumah, dan pemilik rumah menarok patahan batu itu dipinggir pagar agar tidak kenak lagi dimasa yang akan datang. Dan pemilik rumah inginnya pihak ponpes datang untuk memperbaiki atau minta maaf atas kejadian itu,” sebut Wali Nagari.
Dikatakan Wali Nagari, saat ini pagar tembok warga yang rusak oleh bus truk sekolah Ponpes sudah diperbaiki oleh pihak Yayasan Ponpes dan juga sudah meminta maaf. “Sekarang sudah diperbaiki, hanya berjarak Dua atau beberapa hari dari kejadian pihak Yayasan sudah memperbaiki dan juga sudah minta maaf,” ucapnya.
Namun warga masyarakat sudah sedikit kesal, sehingga Pemerintah Nagari melakukan mediasi antara warga dan Yayasan Ponpes. “Kita lakukan mediasi antara warga dan pihak Yayasan ponpes, beberapa hari sebelum warga melakukan penutupan ini, tapi pihak Yayasan tidak hadir,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Camat Akabiluru, Jevino, dimana persoalan yang terjadi antara Yayasan Ponpes dengan warga hanya mis komunikasi. “Insya Allah, kita akan melakukan mediasi antara warga dan Yayasan Ponpes pada Senin (Red). Semoga cepat selesai harapan kita bisa berjalan aman, lancar,” harapnya.
Komentar