LIMAPULUH KOTA, METRO–Pemimpin adat (niniak mamak) dan masyarakat Nagari Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, diduga telah memperjualbelikan lahan pusaka tinggi dan pusaka rendah secara sepihak. Tindakan tersebut memicu konflik antara masyarakat dan niniak mamak di dua jorong, yakni Jorong Landai dan Jorong Sungai Data.
Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin dt.Bandaro Rajo menerima kunjungan Niniak mamak dan masyarakat Jorong Landai , Sungai Data dan Ulu Air terkait permasalahan tersebut di Ruang Rapat Bupati Sarilamak, Kamis ( 30/1).
“Kami Pemerintah Daerah menyambut baik kedatangan masyarakat Nagari Harau , khusus Jorong Landai, Ulu Aia dan Sungai Data yang mau menyampaikan permasalahan yang terjadi dan menimbulkan gejolak yang harus diselasaikan secara baik,” kata Safaruddin.
Kedatangan Niniakmamak dan masyarakat Jorong Landai , Sungai Data dan Ulu Aia sudah tepat, sebagai pemerintah daerah kami akan menerima permasalahan yang terjadi dan mencarikan solusi atau jalan keluar.
Komentar