Disampaikannya, keunggulan dengan ATCS sangat banyak diantaranya memiliki server, workstation yang berfungsi sebagai pusat operasional untuk memonitor dan mengontrol kondisi lalu lintas dari seluruh persimpangan dalam satu area. Wallap, yang mana berfungsi menyediakan informasi status dan kondisi dari local controller (pengontrol persimpangan).
“Ada ruang sisi room, sehingga kita bisa melihat kepadatan lalu lintas, dan melihat berapa waktu hijaunya karena terkoneksi. Kalau saat ini masih sistim manual jika ingin melihat berapa menit lampu hijaunya, maka kita harus kelapangan. Dan tentu dengan ATCS kita memperoleh informasi karena berbasis teknologi informasi,” sebutnya.
Dia menyebut, untuk Kota Payakumbuh, sesuai perencanaan akan dipasang di 7 titik seperti Labuah Silang, Simpang Kasda, Kaniang Bukik, Simpang By Pass, Tanjuang Anau, Simpang Benteng, Simpang Tugu Adipura. “Kalau titiknya ada 7, dan itu sudah berdasarkan kajian diantaranya volume kendaraan dan lebar jalan atau kapasitas jalan, kalau tanpa kajian tentu tidak bisa, takutnya tidak maksimal,” jelasnya.
Devitra juga menyinggung terkait angka pengguna kendaraan bermotor dimana hampir 80 persen adalah anak usia sekolah atau pelajar setingkat SMA. Sehingga angka kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikan. “Ini berkaitan juga dengan angka kecelakaan lalu lintas. Maka sangat perlu pengaturan lalu lintas yang sudah berhasis teknologi informasi,” ucapnya. (uus)
Komentar