SUKARNOHATTA, METRO–Komisi C DPRD Kota Payakumbuh melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh pada Senin (20/1), guna memantau berbagai program dan anggaran yang dikelola instansi tersebut. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi C, Fitrayanto, didampingi Wakil Ketua Febriadi serta anggota Komisi C lainnya, Dahler, Mesrawati, Adi Suryatama, dan Mardion Fernandes.
Ketua DPRD Kota Payakumbuh sekaligus Koordinator Komisi C, Wirman Putra, turut hadir dalam kunjungan itu. Rombongan disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr. Dasril.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi C, Fitrayanto, menegaskan bahwa pihaknya ingin mendapatkan kejelasan terkait pelaksanaan program prioritas di Dinas Pendidikan, terutama yang menyangkut alokasi dana bantuan sosial (bansos) untuk jenjang SD dan SMP.
Ia juga menginginkan informasi mendetail terkait program makan bergizi yang dianggap penting untuk menunjang kesehatan anak-anak dan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa dana bansos untuk SD dan SMP tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu, kami juga ingin mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan program makan bergizi agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Fitrayanto.
Sementara itu, anggota Komisi C, Adi Suryatama, meminta penjelasan lebih rinci mengenai anggaran untuk pembayaran honor guru dan tunjangan yang kerap menjadi sorotan.
Ia juga mempertanyakan kelanjutan program beasiswa pada 2025 yang telah masuk dalam data Penerima Tunjangan Kesejahteraan Sosial (PTKS).
“Kami meminta penjelasan terkait pembayaran honor guru, apakah sudah sesuai dengan anggaran yang tersedia, serta rencana pemberian beasiswa tahun 2025 yang sudah masuk dalam data PTKS,” kata Adi.
Ketua DPRD Wirman Putra menambahkan bahwa pihaknya juga menerima keluhan dari masyarakat terkait pembelian Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurutnya, isu ini perlu segera diselesaikan agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa. “Kami mempertanyakan mengenai pembelian LKS yang menjadi perhatian para orang tua siswa. Hal-hal kecil seperti ini, jika tidak diatur dengan baik, bisa memunculkan masalah di kemudian hari,” ungkap Wirman.
Komentar