Musim Penghujan, 5 Kecamatan di Lima Puluh Kota Berpotensi Bencana Banjir

Rahmadinol Kepala BPBD Lima Puluh Kota

LIMAPULUH KOTA, METRO–Kondisi cuaca ekstrim sejak sepekan terakhir melanda beberapa daerah atau wilayah di Suma­tera Barat, tidak terkecuali di Kabupaten Lima Puluh Kota. Siang hari tampak cerah tiba-tiba hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan waktu yang lama. Aki­bat­nya debit air di bebe­rapa ali­ran sungai di Li­ma Puluh ko­ta, naik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupa­ten Lima Puluh Kota, Rah­ma­di­nol, menghimbau kepada masya­rakat yang tinggal di sepanjang da­erah aliran sungai untuk siaga dan waspada, karena intensitas hujan yang turun saat ini sedang sam­pai tinggi. Se­hing­ga berpotensi me­nyebabkan ben­­cana banjir dan longsor.

“Masyarakat yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai untuk siaga dan waspada, karena intensitas hujan saat ini sedang sampai tinggi, dan yang tinggal di daerah perbukitan, memperhatikan lingkungan sekitar, apakah ada retakan dan potensi longsor,” sebut Rahmadinol, Jumat (17/1) kepada wartawan.

Kepala BPBD Lima Puluh Kota yang mudah diakses ini mengingatkan warga Lima Puluh Kota, jika potensi bencana banjir maupun longsor itu ada, maka siap-siaplah untuk evakuasi mandiri dan tetap monitor perkembangan situasi terkini, apabila terjadi bencana untuk segera melaporkan atau menghu­bungi BPBD Lima Puluh Kota.

“Kalau potensi bencana banjir dan longsor itu ada, maka siap-siap untuk evakuasi mandiri, dan tetap monitor perkembangan situasi terkini cuaca dimusim penghujan, apabila terjadi bencana, segera laporkan atau hubungi BPBD,” tutupnya.

Dikatakan Rahmadinol, ada Lima Kecamatan di Lima Puluh Kota yang berpotensi terjadinya bencana banjir akibat luapan sungai atau daerah yang berada di aliran sungai yaitu Kecamatan Harau, Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, Lareh Sago Halaban dan Mungka. Juga  sebahagian kecamatan berpotensi terjadi longsor. (uus)

 

Exit mobile version