SIJUNJUNG, METRO–Bayi perempuan ditemukan dalam kardus di depan Panti Asuhan Nurul Iman tepatnya di Jorong Ujung Padang, Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Jumat (3/1). Diduga, bayi malang yang diduga baru dilahirkan itu sengaja ditelantarkan oleh orang tuanya.
Beruntung, bayi itu cepat ditemukan oleh pengurus panti asuhan dan bayi itu langsung diberikan pertolongan. Lantaran sudah kelaparan dan kehausan, bayi itu kemudian diberikan susu. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis yang datang ke lokasi, bayi itu dalam kondisi sehat.
Wali Nagari Tanjung, Defrizal mengatakan, bayi itu ditemukan dalam kardus serta dibalut dengan kain panjang dalam kondisi tali pusat terpotong tidak rapi serta masih terdapat darah yang mengalir.
“Yang menemukan pertama kali pengurus panti secara tidak sengaja mendengar suara tangisan bayi tersebut. Saat diperiksa ditemukan bayi perempuan dalam kardus dibalut kain panjang,” kata Defrizal, Minggu (5/1).
Defrizal menjelaskan, setelah penemuan bayi itu, pihak pengurus panti asuhan segera menghubungi bidan desa untuk mendapatkan bantuan medis setelah itu melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat Nagari Tanjung dan pihak Polsek Koto VII.
“Tadi sudah dilaporkan juga ke Polisi. Untuk penanganan selanjutnya, bayi akan dititipkan di panti asuhan tersebut. Dugaan kami, bayi ini memang sengaja dibuang di panti asuhan ini karena orang tuanya tidak mau membesarkannya,” ujar dia.
Penyerahan bayi secara resmi dilakukan oleh Kapolsek Koto VII Iptu Adnes kepada Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Kabupaten Sijunjung, Alvianus.
Proses penyerahan ini merupakan bagian dari prosedur standar dalam penanganan kasus penemuan bayi tanpa identitas. Memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyerahan di dokumentasikan dengan penandatanganan surat tanda terima.
“Saya yang mewakili Dinas Sosial Kabupaten Sijunjung melakukan koordinasi dan memutuskan menitipkan hak asuh bayi tersebut untuk sementara waktu ke pihak Panti Asuhan Nurul Iman Enam Berlian . Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan kapasitas dan fasilitas panti asuhan dalam merawat bayi serta komitmen panti asuhan dalam memberikan perawatan yang layak,” tukas Alvianus. (ndo)
Komentar