PAYAKUMBUH, METRO–Nurasman (66), warga asal Kabupaten Lima Puluh Kota, tidak pernah menyangka bahwa kehidupannya akan berubah drastis akibat serangan stroke dan penyakit jantung. Namun, berkat adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, ia merasa tenang karena segala biaya perawatan yang ia butuhkan sepenuhnya dijamin. Nurasman mengaku tidak menyadari bahwa sesak napas yang dialaminya beberapa waktu belakangan bukanlah gejala sepele. Gejala tersebut kerap datang secara tiba-tiba, membuatnya merasa kelelahan dan cemas.
Meski merasa terganggu dengan kondisi fisiknya, ia terus beraktivitas seperti biasa, berharap gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun, semakin hari keluhan tersebut semakin mengganggu, menyebabkan Nurasman sulit bernapas sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Saya akhir-akhir ini sering merasa sesak napas, awalnya saya kira hanya kelelahan biasa, tapi lama-lama semakin parah sehingga membuat saya sulit bernapas. Akhirnya, istri membawa saya segera ke IGD RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” ujar Nurasman, Kamis (19/12).
Setibanya di rumah sakit, tim medis langsung memberikan pertolongan pertama kepada Nurasman dengan memberikan alat bantu pernapasan agar kondisinya lebih stabil. Setelah itu, dokter melakukan serangkaian pemeriksaan kepada Nurasman, termasuk cek darah untuk mengetahui penyakit yang ia derita.
“Saat itu, saya berada dalam kondisi lemas dan setengah sadar, kemudian tim medis merawat saya di ruangan High Care Unit (HCU) dan memberikan alat bantu pernapasan agar kondisi saya lebih stabil. Setelah itu, dokter melakukan cek darah dan hasilnya menunjukkan jika darah saya tersebut beku dan bewarna hitam pekat,” ucap Nurasman.
Nurasman menjelaskan, selain adanya pembekuan darah tersebut, penyakit gula dan hipertensi yang ia derita, juga menjadi faktor yang menyebabkan kondisinya memburuk. Melihat kondisi tersebut, dokter memutuskan agar Nurasman dirawat inap untuk penanganan lebih lanjut, termasuk pemberian obat-obatan yang bertujuan untuk membantu jantung bekerja lebih baik.
“Saya sangat terkejut dan sangat khawatir ketika dokter mengatakan harus dirawat inap, tapi yang membuat saya lega adalah saya sudah terdaftar di BPJS Kesehatan sehingga semua biaya pengobatan akan dijamin. Berkat itu, saya bisa fokus menjalani perawatan dan pemulihan,” jelas Nurasman.
Selain itu, Nurasman juga mengatakan bahwa ia pernah mengalami serangan stroke pada akhir tahun 2023 lalu. Sejak kejadian itu, bagian tubuh kiri Nurasman sulit digerakan dan harus menggunakan tongkat saat beraktivitas. “Tahun 2023 lalu, saya terkena serangan stroke dengan gejala pusing hebat disertai dengan kesemutan dan lemas di bagian tubuh kiri. Akibatnya, bagian tubuh kiri saya mulai dari tangan sampai kaki kiri sulit digerakan, sehingga saya harus menggunakan tongkat untuk berjalan,” tambah Nurasman.
Nurasman mengaku, pada saat ia dilarikan ke rumah sakit karena serangan stroke tersebut, BPJS Kesehatan juga menjamin seluruh biaya pengobatannya. Nurasman merasa sangat bersyukur tidak terbebani oleh biaya pengobatan di masa tuanya.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur punya BPJS Kesehatan yang selalu mendampingi pengobatan saya. Mulai dari penyakit stroke, gula, hipertensi sampai jantung, seluruh biayanya dijamin oleh BPJS Kesehatan dan saya tidak mengeluarkan uang sedikitpun,” ungkap Nurasman.
Nurasman juga mengungkapkan, selama menjalani perawatan untuk berbagai pengobatan penyakit yang ia derita, tim medis di fasilitas kesehatan selalu memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan. Menurutnya, tim medis selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk kesembuhannya.
“Selama menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat, saya selalu dilayani dengan baik, ramah dan memuaskan baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Dokternya juga komunikatif dan selalu memperhatikan perkembangan kondisi saya sehingga membuat saya semakin nyaman,” kata Nurasman. (uus)
Komentar