PAYAKUMBUH, METRO–Putri Ramadhani (24), seorang mahasiswi asal Payakumbuh, kini bisa bernapas lega setelah menjalani operasi pengangkatan benjolan pada payudaranya. Berkat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Putri merasa lebih tenang menghadapi prosedur medis yang sempat membuatnya cemas, Selasa (3/12).
Putri adalah seorang mahasiswi yang baru menyelesaikan studi di salah satu Universitas di Bukittinggi. Kebahagiaan saat wisuda, seketika sirna karena Putri merasakan adanya benjolan di bagian payudaranya. Meskipun ukuran benjolan yang tumbuh tidak terlalu besar, Putri merasakan nyeri dan tidak nyaman. Oleh karena itu, Putri dan Ibunya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Dua minggu setelah selesai wisuda, saya pergi berobat ke Puskesmas Ibuh karena merasakan adanya benjolan yang tumbuh di bawah payudara saya. Benjolan ini membuat saya sangat khawatir karena menyebabkan rasa sakit dan berwarna cokelat kemerahan,” ujar Putri.
Setelah diperiksa oleh dokter di Puskesmas, Putri diberikan surat rujukan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter mengatakan kepada Putri, jika ia tidak perlu khawatir dirujuk karena benjolan tersebut belum tentu penyakit kanker payudara. “Setelah diperiksa oleh dokter Puskesmas, saya diberikan surat rujukan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan. Saya sempat menangis, namun dokter menenangkan saya dan berkata agar saya tidak perlu cemas karena benjolan ini belum tentu penyakit kanker payudara,” ucap Putri.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosis Putri dengan benjolan payudara yang bersifat jinak, kemudian Putri disarankan untuk segera menjalani operasi pengangkatan benjolan untuk memastikan dan menghindari risiko komplikasi. Diagnosis tersebut membuat Putri cemas, terutama karena ia khawatir akan biaya pengobatan yang tinggi.