PAYAKUMBUH, METRO–Satu dekade Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), telah berhasil memberikan banyak manfaat untuk seluruh penduduk Indonesia. Salah satunya dirasakan Helen Midova (51), seorang ibu dari 6 anak, yang membuktikan betapa pentingnya JKN sebagai pelindung kesehatan keluarga, Senin (2/12).
Helen telah terdaftar di BPJS Kesehatan sejak tahun 2012, sebagai peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Hidup Helen seketika mulai berubah, di mana pada tahun 2014 ia mengalami gangguan kesehatan pada detak jantungnya. Helen bercerita, jika gangguan tersebut membuat kondisi kesehatannya melemah sehingga harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Payolansek.
“Pada tahun 2014 lalu, saya pernah dilarikan ke UGD Puskesmas Payolansek karena detak jantung saya berdebar-debar dan tidak teratur. Perasaan cemas langsung menyelimuti diri saya, apalagi gejala tersebut disertai dengan pusing dan sesak napas” ucap Helen.
Setelah mendapatkan perawatan dan pemeriksaan awal oleh dokter di Puskesmas, Helen didiagnosis memiliki gejala penyakit aritmia. Aritmia merupakan gangguan kesehatan yang menyebabkan detak jantung berdetak tidak teratur, baik lebih cepat maupun lebih lambat.
“Saat di UGD Puskesmas, saya langsung mendapatkan tindakan medis yang cepat dari dokter. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan awal, akhirnya saya dirujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut” ujar Helen.
Awalnya, Helen menganggap gejala tersebut sebagai kelelahan biasa atau efek dari stres yang ia alami. Setelah menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan medis di Rumah Sakit, dokter mendiagnosis Helen menderita aritmia, yang jika tidak segera ditangani bisa berisiko lebih serius.
“Saya tidak menyangka akan mengalami penyakit jantung ini, mungkin gangguan ini juga disebabkan oleh faktor hipertensi dan kolesterol yang saya alami. Saya sempat merasa cemas, karena mungkin pengobatan aritmia ini memerlukan biaya yang cukup besar”, kata Helen.