PAYAKUMBUH, METRO–Aksi demo yang dilakukan puluhan masa Barisan Sikat Maling Indonesia (BASMI), di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Payakumbuh, di Kubu Gadang, Kamis (12/9) sekitar pukul 15.00 WIB, nyaris berakhir ricuh.
Ketika melakukan orasinya masa BASMI meminta klarifikasi kepada KPUD Kota Payakumbuh. Mereka meminta KPU untuk mempertimbangkan penetapan salahsatu Calon Walikota Payakumbuh dalam Pilkada tahun 2024 karena terkait temuan BPK.
Mereka juga meminta agar Pilkada di Sumbar berjalan bersih tanpa ada politik uang. Mereka juga ingin pilkada di Payakumbuh bersih dan mendapatkan calon pemimpin Kota Payakumbuh yang bersih dari berbagai kasus dugaan atau terindikasi korupsi. Sehingga dapat bekerja dan membangun kota Payakumbuh lebih baik kedepan.
Masa BASMI juga membawa atribut berupa spanduk bertuliskan “BASMI Kawal Pilkada Sumbar”, selain itu juga nampak bendera dan atribut lainnya. Masa BASMI datang menggunakan Bus dan berhenti di depan kantor KPU Kota Payakumbuh, mendapat kawalan oleh puluhan aparat kepolisian.
Tidak berapa lama orasi yang dilakukan masa BASMI, tiba-tiba datang belasan orang emak-emak menyela aksi dan membantah tuduhan yang disuarakan puluhan masa dari BASMI. Emak-emak nampak emosi dan meminta agar masa BASMI yang juga menyebut dirinya dari mahasiswa, untuk pulang. “Jangan kalian urus daerah orang, kami lebih tau daerah kami, silakan kalian pulang,” ucap emak-emak berapi-api.
Beruntung, puluhan personil polisi dari Polres Payakumbuh dengan sigap dan cepat menghalangi antara masa emak-emak dan masa BASMI yang berjarak sekitar dua meter itu dengan cepat dibatasi oleh personil dari kepolisian. Kemudian suara enak-enak itu sahut sahutan tidak henti-hentinya bersuara.
Untuk menghindari terjadinya kericuhan antara dua masa yang datang ke kantor KPUD Kota Payakumbuh, Kabag OPS, Polres Payakumbuh, Kompol Julianson, meminta masa BASMI masuk kekantor KPU Kota Payakumbuh untuk meminta klarifikasi kepada Ketua dan Komisioner KPUD Kota Payakumbuh.