“Dalam Pilkada 2020, Pak Safaruddin memperoleh 50.896 suara. Menang di tujuh kecamatan. Meliputi, Akabiluru, Payakumbuh, Harau, Mungka, Suliki, Gunuang Omeh, dan Bukitbarisan. Sedangkan Bang Ladi (sapaan Darman), bersama Pak Maskar, mendapatkan 43.338 suara. Unggul di 3 kecamatan. Yakni, Kapur IX, Luhak, dan Situjuah Limo Nagari. Kini, dua kekuatan politik besar itu telah bersatu,” kata Fajar Rillah Vesky.
Untuk itu, Fajar Vesky mengajak masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya ribuan warga yang merayakan kemerdekaan Indonesia di depan Tugu Perjuangan Peristiwa Situjuah, untuk berfikir rasional saja.
“”Dulu, Pak Safar, belum bupati incumbent, dapat 50.896 suara. Bang Ladi, juga dapat 43.338 suara. Jika digabungkan, totalnya 94 ribu suara. Katakanlah, terjadi penurunan. Meleset 10 persen, 20 persen, bahkan kapan perlu 30 persen, itu masih diangka 60 sampai 70 ribu. Maka, kita menumpang saja ke biduk yang insyallah menang,” kata Fajar.
Khusus untuk warga Situjuah Lima Nagari, Fajar menyampaikan, bahwa masyarakat Situjuah Limo Nagari, sudah lama merindukan pembangunan infrastruktur, terutama infrastruktur jalan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pelayanan dasar terhadap masyarakat, termasuk menekan angka kemiskinan ekstrim.
Fajar pun membentangkan data jalan-jalan rusak pada seluruh nagari di Situjuah, bahwa jalan-jalan tersebut, tak akan bisa diperbaiki, jika hanya mengandalkan pokir DPRD saja. “Tanpa dukungan bupati dan jajaran pemda, tidak akan bisa DPRD saja,” kata Fajar Vesky. (uus)