LIMAPULUH KOTA, METRO–Setelah ditetapkan masuk dalam Top 30 Madrasah Young Researcher (MYRES) Tingkat Nasional Tahun 2024, dua siswa MTsN 6 Limapuluh Kota, kembali mengikuti tahap monitoring dan bimbingan. Bersama 300 lebih peserta Top 30 Myres Nasional dari berbagai provinsi di Indonesia, mereka berkumpul di Aula MAN 2 Kota Malang selama 2 hari, 9-10 Agustus 2024 lalu.
Masing-masing, Reva Nesya Zilvi dan Salsabila Karin. Dua siswa berprestasi dari MTSN 6 Limapuluh Kota ini, terus berjuang dalam meraih pemuncak pada kompetisi Myres tahun ini. Didampingi dua guru pembimbing, Bayu Dewantara dan Angie Mapanta, mereka serius mengikuti babak ini, demi mengharumkan nama Sumatra Barat, khususnya madrasah.
Sebelum mengikuti kegiatan, Achmad Shampton Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, dalam sambutannya saat pembukaan mengatakan, penelitian sudah mendarah daging bagi umat islam seperti pakar-pakar pendahulu. Maka dari itu, melalui ajang Myres, diharapkan akan lahir generasi-generasi yang cerdas, kritis, serta mampu menjadi insan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan orang banyak.
Bayu Dewantara didampingi Angie Mapanta, saat dikonfirmasi menjelaskan, pada tahap ini, peserta mendapat bimbingan langsung dari dewan juri yang akan menilai presentasi Top 30 nanti. Para juri memberikan arahan dan memonitoring sudah sejauh mana penelitian yang mereka lakukan. Para juri mempreteli hasil penelitian sambil memberikan masukan demi kesempurnaan penelitian.